KOMPAS.com - Orang-orang yang memiliki penyakit bawaan alias komorbid memang rentan terinfeksi Covid-19.
Tetapi, yang tidak kalah membahayakannya adalah penderita dengue atau demam berdarah juga bisa terjangkit penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.
Kebanyakan orang selama dua tahun ke belakang memang tidak begitu memerhatikan bahaya penularan dengue.
Padahal penyakit tersebut dapat mengancam nyawa seseorang seperti Covid-19 jika tidak dicegah dan ditangani dengan segera.
Baca juga: Demam Berdarah Dengue, Ini Gejala hingga Pengobatan DBD
Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. Anggraini Alam, dr., Sp.A(K), tidak menampik ada kasus pasien terjangkit Covid-19 dan dengue dalam waktu yang sama.
Karena kedua penyakit itu dapat berakibat fatal, ia mengharapkan jangan sampai seseorang menderita Covid-19 dan dengue secara bersamaan.
Alasannya adalah monitor terhadap pasien dengue yang juga terinfeksi Covid-19 bisa menjadi sulit sebab ia perlu dirawat di ruang isolasi.
"Monitor ketat dari gejala, tanda klinis, dan pengecekan lab darah yang berkali-kali lebih sulit bilamana pasien juga Covid-19," ujar dr. Anggraini dalam Virtual Media Briefing Takeda, Selasa (19/2/2022).
"Karena semua itu dilakukan di ruang isolasi. Jadi, jangan sampai di masa Covid-19 terkena dengue apalagi double perawatannya itu monitor ketatnya jauh lebih sulit," tambah dia.
dr. Anggarini mengatakan, dengue dan Covid-19 tidak boleh disepelekan sebab keduanya punya gejala yang tidak jauh berbeda.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.