"Sudah sering kita menemukan pasiennya bisa bergejala, bisa tidak bergejala. Bahkan sampai syok dan pendarahan atau dua-duanya sama-sama berat atau ringan," ujar dr. Anggraini.
Perlu diketahui, dengue adalah penyakit dengan demam mendadak tinggi yang disebabkan virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Apabila seseorang sudah terjangkit penyakit itu, ia akan melewati tiga fase perjalanan dengue yang memakan waktu sekitar seminggu.
Dalam tempo 2-7 hari, dr. Anggraini mengatakan penderita dengue akan merasakan fase demam yang ditandai panas yang sulit turun, nyeri kepala, hingga mual dan muntah.
Baca juga: Vaksin Dengue Perlu Jadi Bagian dari Upaya Pencegahan DBD
Setelah itu, penderita dengue akan memasuki fase kritis atau perembesan plasma. Manifestasi klinisnya berupa perembesan plasma ke dalam rongga pleura dan peritoneum.
Pada fase tersebut, seseorang bisa saja mengalami pendarahan otak dan yang paling parah adalah syok yang bisa mengakibatkan kematian.
"Apabila sudah berlalu ada fase pemulihan. Ini sekitar 2-4 hari. Manifestasi klinis utamanya adalah stabilisasi tanda vital, nafsu makan membaik, dan reabsorbsi cairan kembali ke intravaskular," kata dia.
Ia menjelaskan, dengue bisa berbahaya apabila mulai terjadi mimisan, gusi berdarah, feses berwarna hitam, muntah darah, hingga kesulitan bernapas.
Jika tanda-tanda itu sudah dialami, dr. Anggraini menyarankan penderita dengue segera dibawa ke rumah sakit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.