KOMPAS.com - Georgina Rodriguez, kekasih Cristiano Ronaldo, harus kehilangan salah satu dari anak kembar yang dilahirkannya.
Kabar duka tersebut disampaikan lewat media sosial meskipun tidak merinci penyebabnya.
Bayi laki-lakinya tidak berhasil bertahan ketika proses persalinan yang meninggalkan duka mendalam bagi pasangan ini.
Kini mereka berfokus merawat bayi perempuannya, bersama dengan empat anaknya yang lain.
Baca juga: Duka Cristiano Ronaldo, Kenali Risiko Kematian pada Bayi Kembar
Kehamilan kali ini merupakan yang kedua kalinya bagi Georgina Rodriguez yang pernah melahirkan anak perempuan beberapa tahun lalu.
Kehamilan kembar memang dianggap lebih berisiko untuk kesehatan ibu maupun janin yang dikandung.
Maka dari itu, sangat dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter guna memantau kondisi kita.
Kehamila kembar, seperti yang dialami Georgina Rodriguez, sebenarnya cukup sering dijumpai di sekitar kita.
Namun masih banyak informasi penting yang kerapkali tidak dipahami atau bahkan disalahpahami oleh masyarakat.
Baca juga: Bisakah Posisi Seks Tingkatkan Peluang Hamil Bayi Kembar?
Untuk menjawab semua pertanyaan kita, berikut delapan fakta penting soal kehamilan kembar seperti dijelaskan Jeanne Sheffield, dokter spesialis kebidanan John Hopkins, Amerika Serikat.
Kehamilan kembar dengan dua plasenta dan dua kantung ketuban adalah yang paling ideal karena setiap janin memiliki sumber nutrisi dan membran pelindungnya sendiri.
Ada pula kehamilan dengan satu plasenta dan dua kantung ketuban yang akan menghasilkan bayi kembar identik.
Kehamilan seperti ini lebih berisiko memicu komplikasi kesehatan seperti Twin To Twin Tranfussion Syndrome (TTTS).
Baca juga: Suplemen Kolagen, Baik untuk Ibu Hamil?
Jenis yang paling berisiko dan jarang adalah kehamilan kembar dengan satu plasenta dan satu ketuban.