Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca Pengalaman Georgina Rodriguez, 7 Fakta Soal Hamil Anak Kembar

Kompas.com - 19/04/2022, 19:18 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Georgina Rodriguez, kekasih Cristiano Ronaldo, harus kehilangan salah satu dari anak kembar yang dilahirkannya.

Kabar duka tersebut disampaikan lewat media sosial meskipun tidak merinci penyebabnya.

Bayi laki-lakinya tidak berhasil bertahan ketika proses persalinan yang meninggalkan duka mendalam bagi pasangan ini.

Kini mereka berfokus merawat bayi perempuannya, bersama dengan empat anaknya yang lain.

Baca juga: Duka Cristiano Ronaldo, Kenali Risiko Kematian pada Bayi Kembar

Kehamilan kali ini merupakan yang kedua kalinya bagi Georgina Rodriguez yang pernah melahirkan anak perempuan beberapa tahun lalu.

Hamil anak kembar, seperti yang dijalani Georgina Rodriguez, lebih berisiko untuk kesehatan

Kehamilan kembar memang dianggap lebih berisiko untuk kesehatan ibu maupun janin yang dikandung.

Maka dari itu, sangat dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter guna memantau kondisi kita.

Kehamila kembar, seperti yang dialami Georgina Rodriguez, sebenarnya cukup sering dijumpai di sekitar kita.

Namun masih banyak informasi penting yang kerapkali tidak dipahami atau bahkan disalahpahami oleh masyarakat.

Baca juga: Bisakah Posisi Seks Tingkatkan Peluang Hamil Bayi Kembar?

Untuk menjawab semua pertanyaan kita, berikut delapan fakta penting soal kehamilan kembar seperti dijelaskan Jeanne Sheffield, dokter spesialis kebidanan John Hopkins, Amerika Serikat.

Kehamilan kembar memiliki beberapa jenis

Ilustrasi hamil kembar meningkatkan risiko preeklamsia pada ibu. Kehamilan kembar bisa menyebabkan ibu mengalami hipertensi, hingga meningkatkan risiko kematian ibu dan janin.SHUTTERSTOCK/Natalya Lys Ilustrasi hamil kembar meningkatkan risiko preeklamsia pada ibu. Kehamilan kembar bisa menyebabkan ibu mengalami hipertensi, hingga meningkatkan risiko kematian ibu dan janin.
Kehamilan kembar memiliki berbagai jenis, tergantung jumlah plasenta dan kantung ketubannya.

Kehamilan kembar dengan dua plasenta dan dua kantung ketuban adalah yang paling ideal karena setiap janin memiliki sumber nutrisi dan membran pelindungnya sendiri.

Ada pula kehamilan dengan satu plasenta dan dua kantung ketuban yang akan menghasilkan bayi kembar identik.

Kehamilan seperti ini lebih berisiko memicu komplikasi kesehatan seperti Twin To Twin Tranfussion Syndrome (TTTS).

Baca juga: Suplemen Kolagen, Baik untuk Ibu Hamil?

Jenis yang paling berisiko dan jarang adalah kehamilan kembar dengan satu plasenta dan satu ketuban.

Dianggap paling berisiko karena kemungkinan komplikasi yang disebabkan tali pusar yang kusut atau ketidakseimbangan nutrisi, darah, atau sistem penunjang kehidupan vital lainnya.

Ibu hamil tidak perlu makan dua kali lipat

Ibu yang mengandung janin kembar tidak membutuhkan asupan kalori dua kali lipat.

Kebutuhan nutrisi kita tidak didasarkan pada jumlah bayi di kandungan melainkan indeks massa tubuh.

Kuncinya adalah makan makanan yang sehat dan tidak berlebihan, sesuai anjuran dokter.

Baca juga: 4 Makanan Ibu Hamil agar Bayi Lahir dengan Rambut Tebal

Perlu vitamin tambahan

Ilustrasi ibu hamil. Risiko preeklamsia pada ibu hamil dan janin. Preeklamsia penyebab tingginya risiko kematian ibu dan janin. Ilustrasi ibu hamil. Risiko preeklamsia pada ibu hamil dan janin. Preeklamsia penyebab tingginya risiko kematian ibu dan janin.
Kehamilan kembar membuat kita membutuhkan asupan asam folat dan zat besi yang lebih banyak.

Asupan ekstra dua jenis mineral ini baik untuk tubuh guna menangkal anemia defisiensi besi, yang lebih sering terjadi saat memiliki janin kembar.

Kehamilan kembar perlu sering konsultasi ke dokter

Jika kehamilan kita sehat, pemeriksaan diri ke dokter tidak perlu terlalu sering hingga trimester kedua.

Namun ketika usia kehamilan bertambah, ada baiknya memeriksakan diri lebih sering karena janin kembar memberikan risiko preeklamsia dan persalinan prematur yang lebih tinggi.

Risiko kelahiran prematur lebih tinggi

Operasi sesar bayi kembar siam dengan kondisi kepala dua berlangsung di RSUP Mohammad Hoesin Palembang, Jumat (14/1/2022).DOK. HUMAS RSUP MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG Operasi sesar bayi kembar siam dengan kondisi kepala dua berlangsung di RSUP Mohammad Hoesin Palembang, Jumat (14/1/2022).
Sudah lazim diketahui jika kehamilan kembar berisiko menyebabkan kelahiran prematur atau sebelum 37 minggu.

Umumnya, ibu yang hamil janin kembar melahirkan di usia kehamilan 36 minggu, berkisar 32-38 minggu tergantung pada jenisnya.

Di sisi lain, mencegah persalinan prematur dengan kehamilan kembar lebih sulit dibandingkan dengan kehamilan tunggal karena intervensi yang digunakan tidak terlalu efektif.

Bed rest tidak dapat mencegah kelahiran prematur

Banyak orang berupaya menerapkan bed rest guna mencegah terjadinya kelahiran prematur.

Namun data ilmiah menunjukkan hal ini tidak efektif dan malah meningkatkan risiko ibu hamil mengalami pembekuan darah.

Namun ibu yang sedang hamil kembar disarankan untuk mengurangi aktivitasnya apabila menunjukkan gejala kelahiran prematur di akhir trimester kedua atau awal trimester ketiga.

Proses persalinan anak kembar bisa sangat berbeda

Ilustrasi melahirkan melalui proses caesar, operasi sesarSHUTTERSTOCK/LittleDogKorat Ilustrasi melahirkan melalui proses caesar, operasi sesar
Umumnya, proses persalinan anak kembar akan sama seperti janin tunggal, kecuali terjadi komplikasi.

Namun ada tindakan pencegahan yang kerap dilakukan dan dipersiapkan saat proses persalinan bayi kembar.

Setelah persalinan pervaginam bayi pertama, ada kemungkinan perlu dilakukan operasi caesar darurat untuk bayi kedua.

Baca juga: Menyusui Anak Kembar, Ini 4 Hal yang Harus Anda Ketahui

Ada juga kemungkinan kembar kedua dilahirkan sungsang, yang merupakan bentuk persalinan pervaginam yang aman jika dokternya memungkinkan.

Meski demikian, persalinan melalui operasi caesar biasanya lebih disarankan untuk kehamilan kembar demi alasan keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com