Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ristiana D. Putri
KOMPAS.com - Memiliki kulit berjerawat terkadang cukup mengganggu rasa percaya diri. Terlebih, jika jerawat itu sering kali muncul padahal kita sudah melakukan perawatan secara rutin.
Biasanya, jerawat disebabkan karena pori-pori kulit tersumbat minyak dan kulit mati sehingga memicu timbulnya bakteri. Tak hanya itu, jerawat juga bisa timbul saat kita sedang stres, mendekati masa haid, atau memiliki pola hidup buruk.
Selain itu, dr. Dian Pratiwi, SpKK, dalam siniar Semua Bisa Cantik bertajuk "Benarkah Jerawat Itu Timbul Karena Faktor Genetik?", pun mengatakan bahwa 50 sampai 90 persen kasus jerawat muncul karena faktor genetik.
Artinya, jika orangtua pernah mengalami kondisi serupa, kemungkinan terjadi pula pada anak. Lantas, apa saja faktor-faktor pemicu jerawat lainnya? Dan bagaimana cara mengatasinya dengan tepat?
Menurut dr. Dian, ada beberapa faktor penyebab timbulnya jerawat. Pertama adalah faktor lingkungan. Lingkungan yang cenderung panas dan berdebu dapat memicu jerawat lebih cepat.
Baca juga: Manfaat Memakai Skincare untuk Jaga Kesehatan Kulit
Tak hanya itu, bahkan saat musim dingin dengan udara yang kering pun juga bisa memicu jerawat. Hal ini tergantung dengan kondisi kulit masing-masing individu.
Kedua adalah kondisi hormon. Hal ini biasanya ditandai saat masa pubertas dan menjelang datang bulan. Pada saat ini, hormon androgen meningkat sehingga menyebabkan kelenjar sebaceous membesar.
Kelenjar ini akan memproduksi lebih banyak minyak di kulit wajah. Minyak yang menumpuk dan tak dibersihkan dengan benar bisa memicu timbulnya jerawat.
Akan tetapi, pada beberapa kasus, meskipun wajah sudah dibersihkan, jerawat tetap muncul. Namun, jangan khawatir karena itu hanyalah jerawat hormonal. Artinya, saat masa pubertas atau PMS selesai, jerawat bisa hilang dengan tetap menjaga kebersihan kulit wajah.
Faktor lainnya adalah diet. Ini bisa terjadi saat kita melakukan diet rendah lemak. Hal tersebut disebabkan karena tubuh kita kekurangan asupan lemak yang dapat mengikis kelembapan kulit.
Terakhir adalah faktor genetik. Menurut dr. Dian, orangtua yang pernah berjerawat dapat menyebabkan anak memiliki kondisi serupa di usia lebih muda.
Selain itu, jumlahnya pun cenderung lebih banyak dan cukup sulit untuk diobati. Bahkan, jerawat ini juga bisa terus ada hingga dewasa nanti.
dr. Dian juga menuturkan bahwa jika sang ibu pernah berjerawat, rasio diturunkan kepada anak akan lebih tinggi.
Akan tetapi, agar lebih jelas dari mana jerawat itu berasal, kita harus melakukan pengecekan melalui dokter kulit. Terlebih, jika jerawat kita sudah bertahan lama dan cenderung sulit untuk diobati.