Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Perlu Tahu, Vaginal Steaming Sebaiknya Dihindari

Kompas.com - 20/04/2022, 07:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kebersihan dan kesehatan vagina perlu diperhatikan supaya pH-nya tetap normal, bebas bakteri, dan kelembapannya terjaga.

Merawat daerah kewanitaan salah satunya bisa dilakukan dengan vaginal steaming, metode perawatan vagina dengan mengasapinya menggunakan uap air panas.

Vaginal steaming sebenarnya sudah berkembang sejak lama dan banyak wanita yang pernah mencobanya mengklaim metode ini memiliki beragam manfaat.

Metode tersebut dipercaya membantu meningkatkan energi tubuh, mengurangi stres, dan menyeimbangkan hormon.

Baca juga: 7 Penyebab Vagina Bau Tak Sedap, Wanita Perlu Tahu

Mengenal vaginal steaming

Dokter spesialis kebidanan dan ginekologi, Talia Crawford menyampaikan, vaginal steaming bisa dilakukan dengan jongkok atau duduk di atas wadah berisi air panas yang uapnya mengepul.

Air yang digunakan untuk mengasapi vagina juga dapat diresapi dengan tumbuh-tumbuhan.

“Juga dikenal sebagai 'V-steaming’ atau ‘yoni steaming’. Selimut sering digunakan untuk menyelimuti tubuh bagian bawah supaya uap tidak keluar,” kata Crawford.

Bagi orang barat, vaginal steaming merupakan metode perawatan organ intim kewanitaan yang baru.

Padahal, vaginal steaming telah digunakan sebagai pengobatan Yunani kuno yang dikenal sebagai fumigation.

Metode itu dilakukan dengan cara duduk di atas toples herbal tertutup yang dipanaskan di sebuah lubang di tanah.

Sebuah buluh kemudian dipakai untuk memindahkan asap dari toples ke dalam vagina.

Baca juga: 5 Kesalahan dalam Membersihkan Vagina, Salah Satunya dengan Sabun

Pada tahun 2012, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat merilis hasil penelitian soal metode perawatan vagina di berbagai negara.

Negara-negara yang masuk dalam daftar WHO, meliputi Indonesia, Mozambik, Afrika Selatan, dan Thailand.

Penelitian WHO mengungkapkan, beberapa wanita mengasapi vaginanya sebagai cara untuk menjaga kesehatan dan identitas.

Selain itu, beberapa wanita diketahui mengasapi vaginanya dalam waktu singkat setelah melahirkan supaya organ intimnya kencang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com