Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Hanya Vaksin HPV, 4 Cara Mencegah Kanker Serviks

Kompas.com - 20/04/2022, 14:59 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Vaksin Human Papilloma Virus (HPV) memang dinilai sebagai salah satu pencegahan efektif untuk menekan risiko kanker serviks.

Kebijakan pemerintah untuk memberikan vaksinasi ini secara cuma-cuma tentunya menjadi kabar baik bagi perempuan di Indonesia.

Sayangnya, vaksin HPV hanya diberikan secara gratis untuk anak-anak lewat Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

Sedangkan kalangan yang tidak menjadi sasaran vaksinasi ini bisa melakukannya secara mandiri alias berbayar.

Baca juga: Vaksin HPV Kini Gratis, Kenali Manfaatnya untuk Cegah Kanker Serviks

Cara mencegah kanker serviks, berbahaya bagi perempuan

Kanker serviks menyerang mulur rahim wanita yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV).

Virus ini didapatkan dari kontak seksual khususnya yang tidak aman serta adanya Infeksi Menular Seksual (IMS).

Sistem imunitas tubuh sebenarnya bisa melawan virus ini namun jika tidak bekerja secara optimal akan mengubal sel serviks menjadi kanker.

Maka dari itu, vaksin HPV amat dibutuhkan untuk menekan risiko kanker serviks.

Baca juga: Jangan Lengah Bahaya Kanker Serviks pada Perempuan

Apalagi penyakit ini tergolong paling banyak menyerang wanita, baik di dunia maupun Indonesia, dengan risiko kematian tinggi.

Selain vaksinasi HPV, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menekan risiko kanker serviks.

Apa saja?

Skrining kanker berkala

Cara terbaik mencegah kanker adalah dengan deteksi dini melalui skrining berkala.

Untuk mengetahui risiko kanker serviks, kita bisa menjalani tes HPV atau papsmear, maupun keduanya.

Dikutip dari Medical News Today, perempuan berusia 25-65 tahun disarankan menjalani tes HPV setiap lima tahun sekali dan papsmear tiga tahun sekali.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), HPV dikaitkan dengan 99 persen kasus kanker serviks.

Baca juga: Penting, Skrining dan Vaksin HPV demi Cegah Kanker Serviks

Tes HPV dapat mengungkapkan perubahan sel yang dapat menyebabkan kanker serviks.

Sedangkan papsmear berfungsi mencari perubahan prakanker pada sel-sel di serviks.

Aktivitas seksual yang aman

Berapa lama masa kedaluwarsa kondom berbeda-beda tergantung dari bahannya. Namun pada umumnya dua hingga lima tahun setelah diproduksi, bukan dibeli.PEXELS/COTTONBRO Berapa lama masa kedaluwarsa kondom berbeda-beda tergantung dari bahannya. Namun pada umumnya dua hingga lima tahun setelah diproduksi, bukan dibeli.
Infeksi HPV, yang menjadi pemicu kanker serviks, menyebar lewat aktivitas seksual.

Menurut National Cancer Institute, risiko infeksi HPV lebih tinggi pada wanita yang aktif secara seksual sebelum usia 18 tahun dan orang yang memiliki enam atau lebih pasangan seksual.

Menggunakan metode kontrasepsi penghalang, seperti kondom atau dental dam dapat membantu melindungi dari infeksi HPV.

Meski demikian, risiko infeksi HPV masih muncul dari area tubuh yang tidak terlindungi seperti kulit genital atau sekitar anus.

Tidak merokok

Ilustrasi berhenti merokokfreepik Ilustrasi berhenti merokok
Sejumlah penelitian merokok dapat memicu berbagai jenis kanker termasuk pada serviks.

Zat beracun dalam asap pembakaran tembakau dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga sulit membunuh sel kanker.

Selain itu, racun dari rokok juga dapat merusak atau mengubah DNA sel sehingga tumor dapat berkembang.

Riset tahun 2019 membuktikan, perokok pasif dan memiliki pasangan seksual yang merokok dapat meningkatkan risiko kanker serviks.

Baca juga: Vitamin C Mampu Turunkan Risiko Kanker

Alasannya, nikotin dan zat berbahaya lain dalam tembakau bisa masuk ke serviks lewat air mani yang mengganggu kekebalan tubuh.

Pola makan sehat

Menerapkan pola makan sehat bisa menjadi cara mencegah kanker serviks secara alami.

Sejumlah nutrisi yang disarankan antara lain:

  • antioksidan, seperti vitamin A, C, dan E, dalam buah-buahan dan sayuran
  • polifenol, flavonoid, likopen, dan sulforaphane dalam makanan berbahan nabati dan teh
  • folat, kalsium, dan vitamin D
  • kacang-kacangan

Kita juga dianjurkan menghindari makanan dengan indeks glikemik (GI) yang lebih tinggi untuk mencegah kanker serviks.

Baca juga: Tes Kanker Terbaru Tunjukkan 1 dari 4 Kanker Serviks Dapat Dicegah

Penelitian tahun 2021 menunjukkan konsumsi makanan tinggi inflamasi, seperti lemak jenuh dan gula, dapat meningkatkan kemungkinan bakterial vaginosis yang berkaitan dengan peningkatan risiko kanker serviks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com