Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Durasi Tidur Orang Indonesia Terendah, Kalah dari Malaysia

Kompas.com - 20/04/2022, 18:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tubuh kita membutuhkan tidur supaya dapat beristirahat sembari kulit memulihkan sel-sel yang rusak setelah seharian beraktivitas.

Tidur juga bermanfaat untuk memperkuat imunitas, memperbaiki suasana hati, menjaga kesehatan jantung, dan meningkatkan produktivitas.

Karena baik untuk mendukung fungsi tubuh, tidak mengherankan apabila sejak kecil kita diajarkan untuk tidur selama 7-9 dalam sehari.

Meski begitu, banyak orang di dunia punya masalah tidur yang menyebabkan durasinya saat terlelap menjadi berkurang.

Baca juga: Alasan Mengapa Sebaiknya Kita Tidak Makan Mendekati Waktu Tidur

Untuk membuktikan hal tersebut, baru-baru ini Zepp Health melakukan sebuah riset untuk mencatat durasi rata-rata tidur harian di beberapa negara.

Hasilnya didapati bahwa sepanjang tahun 2021, orang-orang di seluruh dunia punya rata-rata tidur selama tujuh jam sembilan menit.

Walau rata-rata tidur secara global masih di atas tujuh jam, durasi ini tercatat mengalami penurunan sebanyak dua menit bila dibandingkan data di tahun sebelumnya.

Selain mencatat penurunan rata-rata durasi tidur di berbagai negara, Zepp Health juga mendapati fakta, pria tidur 15 menit lebih cepat daripada wanita.

Orang Belgia tidur paling lama, Indonesia paling sedikit

Zepp Health memasukkan beberapa negara di seluruh dunia untuk mencatat durasi rata-rata tidur secara harian.

Jika ditilik dari riset yang dipublikasikan, Belgia, Republik Irlandia, dan Belanda masuk ke dalam top three sebagai negara dengan durasi rata-rata tidur terlama.

Penduduk di tiga negara tersebut tidur selama tujuh jam 30 menit untuk hitungan secara rata-rata.

Baca juga: Memperpanjang Waktu Tidur Tak Selalu Bermanfaat untuk Kesehatan

Sedangkan untuk negara yang penduduknya tidur paling sedikit adalah Indonesia dengan durasi rata-rata selama enam jam 36 menit.

Jika dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Indonesia ternyata pun masih kalah.

Sebab, penduduk di Negeri Jiran memiliki catatan durasi tidur selama enam jam 46 menit.

Menariknya pula, capaian Malaysia tersebut mengungguli negara maju Asia sekelas Jepang yang penduduknya memiliki durasi rata-rata tidur enam jam 44 menit.

Secara global sebenarnya orang-orang di dunia pun dinyatakan kurang tidur sebab tidur di bawah tujuh jam sehari selama 59 hari dalam setahun.

Data yang dirangkum Zepp Health tersebut meningkat sebanyak tujuh hari jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Keterkaitan tidur dengan kesehatan

Dengan mengetahui durasi rata-rata tidur, orang-orang dapat mengetahui kaitannya terhadap kesehatan.

Zepp Health menyampaikan, durasi waktu tidur per hari sangat menentukan dan berkaitan erat dengan indeks massa tubuh atau BMI.

Selain itu, tidur yang cukup punya korelasi dengan tensi jantung dan tingkat stres yang dialami seseorang.

Baca juga: Berapa Lama Waktu Tidur yang Diperlukan Tubuh?

Menurut riset Zepp Health, setelah 7-8 jam beristirahat, tingkat BMI, detak jantung, dan skor tidur seseorang menunjukan hasil yang positif.

Tidur selama itu juga lebih baik jika dibandingkan dengan orang-orang yang tidur di bawah tujuh jam.

Setiap orang yang tidur 7-8 jam setiap harinya menunjukkan tingkat stres berada di level rileks dan detak jantung berada di titik paling optimum, ketika tidur di antara tujuh jam sehari.

Tidak berhenti sampai di situ, riset perusahaan tersebut juga menemukan kaitan erat antara jumlah langkah kaki harian dengan kualitas, dan jumlah tidur seseorang serta hubungannya dengan kesehatan jantung.

Baca juga: 3 Kunci Agar Anak Tumbuh Tinggi: Nutrisi, Waktu Tidur, dan Aktivitas

Zepp Health mengatakan, korelasi antara jumlah langkah kaki saat berjalan setiap harinya mampu meningkatkan kualitas tidur seseorang.

Setidaknya orang-orang yang setiap hari secara konsisten berjalan kaki sebanyak 8.000-16.000 langkah memiliki kualitas tidur yang tertinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com