KOMPAS.com - Tubuh memerlukan asupan vitamin D untuk membantu mengatur jumlah kalsium dan fosfat.
Vitamin yang satu ini juga dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang, jantung, hingga menurunkan risiko penyakit autoimun.
Karena manfaatnya yang begitu beragam, orang-orang semakin sadar bahwa asupan vitamin D perlu dijaga.
Vitamin D memang bisa didapat melalui makanan, tapi meminumnya dalam bentuk suplemen merupakan cara paling mudah dan sering dilakukan banyak orang.
Meski baik bagi kesehatan, ternyata tidak semua vitamin D yang dikonsumsi melalui suplemen bisa mendatangkan manfaat bagi tubuh, lho!
Itu bisa terjadi karena vitamin D memiliki dua jenis yang berbeda, yakni D2 (ergocalciferol) dan D3 (cholecalciferol).
D2 merupakan vitamin yang bisa diasup dari jamur yang tumbuh di bawah sinar UV, pangan yang difortifikasi, dan suplemen diet.
Sedangkan vitamin D3 bisa didapat dengan mengonsumsi minyak ikan, ikan berminyak, kuning telur, hati, butter, dan suplemen diet.
Karena masing-masing berbeda, tentu kita harus memastikan kandungan vitamin D2 dan D3-nya sebelum minum suplemen.
Penelitian yang baru-baru ini diterbitkan di Frontiers in Immunology mengatakan bahwa vitamin D3 lebih efektif dalam meningkatkan kadar vitamin D dalam aliran darah daripada saudaranya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.