Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor yang Perlu Diperhatikan Saat Menyiram Tanaman Agar Tambah Subur

Kompas.com - 21/04/2022, 16:14 WIB
Gading Perkasa,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Air menjadi salah satu faktor yang membuat berbagai tanaman bisa tumbuh subur, khususnya bagi sayuran.

Pertumbuhan tanaman bisa tidak optimal apabila terlalu sering disirami atau malah jarang diberikan air.

Selain itu, proses penyiraman tanaman sayur harus diperhatikan baik jumlah airnya maupun waktunya. 

Untuk memastikan sayuran yang kita tanam tumbuh dengan sempurna, berikut enam faktor yang harus diperhatikan.

1. Intensitas curah hujan

Robert Westerfield, ahli hortikultura konsumen di University of Georgia, Amerika Serikat mengingatkan pentingnya memerhatikan intensitas curah hujan di tempat tinggal kita.

"Sebagian besar sayuran memerlukan 16-32 mililiter air per minggu," kata dia.

Jumlah itu termasuk penyiraman rutin dan curah hujan yang didapatkan tanaman.

Baca juga: 6 Hama yang Biasa Ditemukan pada Tanaman Hias

Makanya, sebelum menyirami tanaman ada baiknya memantau curah hujan terlebih dulu.

Hal senada juga diungkapkan Nancy Knauss, koordinator taman di Penn State Extension.

"Cuaca akan menentukan frekuensi penyiraman. Kita perlu menyadari kondisi cuaca dan menentukan frekuensi penyiraman dari suhu dan curah hujan."

Pada masa-masa di mana curah hujan tinggi, kita dapat mengurangi intensitas penyiraman, begitu juga sebaliknya.

2. Melihat kemampuan tanah untuk meresap

Ilustrasi tanaman sayur dalam ruanganUnsplash/Sixteen Miles Out Ilustrasi tanaman sayur dalam ruangan
"Tanah yang lebih berpasir perlu disiram lebih sering," kata Westerfield.

Alasanya, ukuran partikel pada tanah berpasir lebih besar, jadi air akan lebih mudah keluar.

Sementara itu, tanah yang lebih padat mampu menahan kelembapan lebih lama.

Jika tanaman sayur ditanam di atas jenis tanah seperti ini, tambahkan mulsa atau kompos untuk membantu tanah memertahankan kelembapan.

"Semakin banyak bahan organik di tanah kita, semakin banyak kelembapan yang akan ditahan tanah," ujar Knauss.

Baca juga: Tips Mengusir Semut dari Tanaman dalam Ruang

3. Aturan menanam tanaman sayur di raised bed

Raised bed adalah lingkup lahan yang dibuat di atas tanah kemudian dibatasi dengan wadah. Sederhananya, raised bed adalah bak tanaman.

"Bak tanaman menyerap lebih cepat karena kita menempatkan tanah yang memiliki kemampuan rooting yang baik, tetapi air melewati tanah ini lebih cepat," jelas Westerfield.

"Tanah di bak tanaman akan menyerap air dengan baik namun prosesnya begitu cepat, sehingga kita harus memantau tanah itu."

"Besar kemungkinan, raise bed akan memerlukan lebih banyak air," sambungnya.

4. Alat penyiraman yang digunakan

Ilustrasi merawat tanaman hias; ilustrasi menyiram tanamanShutterstock/Dragana Gordic Ilustrasi merawat tanaman hias; ilustrasi menyiram tanaman
Para ahli menyarankan agar tidak menyirami tanaman sayur dari atas karena cara ini justru membasahi daun tanaman, bukan bagian akar.

"Menyirami air pada dedaunan tanaman sayur dapat meningkatkan risiko penyakit jamur dan bakteri tertentu, terutama bila diterapkan di sore hari," kata Knauss.

"Selain itu, jika terdapat tanaman yang sakit, penyiraman dari atas dapat memercikkan patogen dari tanaman yang sakit ke tanaman sehat di sekitarnya."

Sebagai gantinya, cobalah menerapkan sistem irigasi tetes (drip irrigation).

Baca juga: Menyiram Tanaman dengan Air Hujan Ternyata Banyak Manfaatnya Lho

Metode irigasi ini menghemat air dan pupuk dengan membiarkan air menetes perlahan ke akar tanaman. Air ini akan mengalir melalui pipa atau selang berlubang dengan tekanan tertentu.

Usahakan agar aliran air memiliki tekanan yang rendah untuk mencapai akar tanaman secara stabil.

5. Jenis tanaman sayur yang ditanam

Setiap jenis tanaman sayur membutuhkan air dalam jumlah berbeda meskipun kebanyakan tidak dapat bertahan dalam kondisi yang terlalu kering.

"Banyak sayuran memerlukan lebih dari 90 persen air. Pasokan air yang konsisten sangat penting," sebut Knauss.

"Beberapa varietas tomat akan rusak ketika tanaman melewati periode kekeringan diikuti kelembapan yang berlebihan."

Baca juga: 10 Tanaman Hias Ini Ramah terhadap Hewan Peliharaan, Apa Saja?

"Hujan deras atau penyiraman yang berlebihan akan menyebabkan tomat mengembang lebih cepat daripada pertumbuhan kulitnya sehingga tomat terbelah," katanya lagi.

"Namun, konsisten menyirami tanaman tomat sebanyak 16-32 mililiter air per minggu mengurangi risiko daging tomat rusak."

6. Merasakan kondisi tanah

Rasakan bagian tanahnya," kata Westerfield.

"Jika terasa lembap, berhenti menyirami. Jangan membuat tanaman dalam kondisi basah sepanjang waktu."

Namun jika tanahnya benar-benar kering maka itulah saatnya menyirami tanaman lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com