KOMPAS.com - Masyarakat di seluruh dunia, khususnya penggemar horologi dibuat takjub ketika Swatch dan Omega bergabung dan mengerjakan arloji bersama.
Kolaborasi itu menghasilkan timepiece MoonSwatch bermesin kuarsa yang terinspirasi dari desain arloji premium Omega, Speedmaster.
Dengan harga 260 dollar AS atau sekitar Rp 3,7 juta, MoonSwatch ini langsung ludes pada hari pertama diluncurkan.
Bahkan, banyak pecinta arloji yang harus kecewa karena pulang dengan tangan kosong.
Namun rata-rata pengunjung yang mengantre tidak membeli MoonSwatch tersebut untuk dipakai, melainkan dijual lagi demi meraup keuntungan.
Baca juga: Antrean Panjang Pembeli Jam Tangan MoonSwatch Bikin Heboh Dunia
Berdasarkan data yang dirilis StockX, tercatat hampir 2.000 perdagangan arloji koleksi Swatch x Omega itu terjadi dalam kurun waktu kurang dari seminggu.
Dilaporkan, rata-rata MoonSwatch dijual kembali dengan harga sekitar 900 dollar AS (lebih kurang Rp 12,9 juta) atau meningkat 250 persen dari harga resmi.
Sejauh ini MoonSwatch varian Mission to the Moon menjadi koleksi yang paling laris.
Sementara itu, varian Mission to Uranus tercatat sebagai koleksi MoonSwatch dengan nilai tertinggi, rata-rata mencapai 1.040 dollar AS (setara Rp 14,9 juta) di pasaran.
"Keberhasilan Swatch selalu didukung oleh kolaborasi," kata Jesse Einhorn, ekonom senior di StockX.
"Sebelum bersama Omega, kolaborasi Swatch yang paling sukses adalah kemitraan perusahaan itu dengan BAPE."
Namun Einhorn menyatakan, kolaborasi Swatch x Omega adalah rilisan jam tangan dengan penjualan tercepat dalam sejarah StockX.
"Tidak ada rilisan jam tangan lain yang memeroleh lebih banyak perdagangan pada minggu pertama di pasaran."
Maka wajar, jika MoonSwatch termasuk salah satu produk paling berharga dan menguntungkan di tahun 2022.