KOMPAS.com - Bisa dikatakan, lari merupakan olahraga yang paling sering dilakukan oleh banyak orang.
Betapa tidak, lari merupakan olahraga yang cukup “murah” karena hampir tak memerlukan alat apapun, membuatnya populer untuk dilakukan.
Namun perlu diketahui, olahraga lari sebenarnya terbagi dalam beberapa jenis.
Selain road running atau berlari di jalan beraspal yang padat (jalan biasa), ada pula trail running.
Baca juga: 4 Alasan Memulai Olahraga Trail Running
Jenis olahraga ini berupalari lintas alam, medan yang dilalui pun biasanya terdiri dari tanah dan bebatuan.
Nah karena perbedaan medan ini, sepatu untuk trail running pun sedikit berbeda dibandingkan sepatu untuk road run yang berlari melalui permukaan rata dan lunak.
Bedasarkan data dari World Athletics, partisipan olahraga ini meningkat sebanyak 15 persen per tahunnya dalam beberapa tahun terakhir.
Kini, ada sekitar 20 juta trail runner di seluruh dunia, membuat permintaan akan sepatu khusus ini juga ikut meningkat.
"Sepatu lari tradisional tidak lmemberikan manfaat saat berlari di medan yang berat, dan perkembangan sepatu trail pun berkembang pesat," kata Mark J. Mendeszoon, DPM, FACFAS, ahli penyakit kaki di Precision Orthopedic Specialties di Ohio.
Baca juga: Pilihan Sepatu Trail Running untuk Segala Rintangan
Nah, sepatu khusus untuk trail run sebenarnya memiliki perbedaan mencolok dibanding sepatu lari standar.
Apa itu?
"Perbedaan yang paling jelas adalah outsole (bahan karet) yang memiliki tapak (lug) lebih besar, yang akan sedikit lebih lembut sehingga dapat beradaptasi dengan permukaan yang berbeda di jalan setapak," kata Mendeszoon.
Menurutnya, midsole sepatu trail running lebih kokoh dibandingkan dengan sepatu lari biasa karena harus menyediakan platform yang lebih stabil.
Beberapa sepatu trail run juga memiliki pelat batu guna melindungi kaki dari batu, tongkat, dan bekas roda.
Pelat batu sendiri berarti potongan plastik tipis yang ada di antara outsole dan insole.