Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Cara Mencintai Kehidupan Lewat Amor Fati

Kompas.com - 22/04/2022, 05:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kemudian, beberapa tahun berselang, Nietzsche akhirnya mengalami ketertarikan dengan ajaran ini dan mengungkapkan hal itu dalam bukunya yang bertajuk Ecce Homo.

My formula for greatness in a human being is amor fati: that one wants nothing to be different, not forward, not backward, not in all eternity. Not merely bear what is necessary, still less conceal it… but love it.

Konsepsi Amor Fati

Amor fati merupakan suatu ajaran untuk menerima dan merangkul segala sesuatu yang telah, sedang, serta belum terjadi.

Dalam konteks yang lebih besar, pemahaman ini berusaha menerangkan bahwa alam semesta merupakan suatu keberadaan yang dinamis.

Oleh karena itu, manusia sebagai bagian dari alam semesta harus mampu berdinamika dengan apa yang terjadi di sana.

Tanpa adanya dinamika atau perubahan, hidup manusia tak akan berkembang dan berwarna.

Akan tetapi, menerima saja tidaklah cukup. Merangkul dan mencintai dinamika tersebut yang membuat manusia kelak jadi bijaksana dan bahagia. Tak terkecuali kejadian-kejadian menyedihkan atau kerugian yang diderita.

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Manusia Sering Menyalahkan Takdir

Menjalani Amor Fati di Kehidupan Sehari-hari

Merangkum situs Orion Philosophy, secara praktis, ajaran amor fati dapat dilakukan sebagai berikut. Pertama, ubahlah persepsi terhadap kehidupan terlebih dahulu.

Dalam menjalani kehidupan, terdapat dua hal yang kita alami, yakni hal yang berada dalam internal dan eksternal kita.

Internal merupakan hal-hal yang bisa kita atur, seperti emosi, perasaan, perkataan, atau perbuatan. Sementara itu, eksternal merupakan hal-hal yang berada di luar diri, seperti tanggapan orang lain atau peristiwa bencana alam.

Hidup bukan hanya tentang bagaimana menaklukan dunia, tapi juga mampu bertanggung jawab atas cara pandang dan respons pada hal-hal eksternal.

Kedua, berhati-hatilah dalam mengeluh dan menginginkan sesuatu, sebab hal tersebut dapat menjerumuskan manusia untuk memandang hidup dengan negatif, bahkan tidak berani dalam berbuat.

Terakhir, jangan menolak apapun yang terjadi. Sama halnya dengan ketika berdiri di tengah hujan. Berusahalah untuk tidak kesal karena basah, tetapi nikmatilah guyuran hujan tersebut.

Jika kamu masih penasaran dengan filosofi hidup amor fati ini, dengarkan siniar (podcast) Anyaman Jiwa episode “Amor Fati: Cintai Takdirmu”. Bersama Henry Manampiring, kita akan menelusuri seluk-beluk ajaran filsafat ini, serta penerapannya di kehidupan sehari-hari secara lebih lengkap.

Selain membahas amor fati, siniar Anyaman Jiwa juga membahas hal-hal seputar kesehatan mental, hubungan percintaan, dan filosofisme hidup. Episode baru hadir setiap hari Rabu dan Jumat di Spotify.

Dengarkan episode kesehatan mental lainnya dari siniar Anyaman Jiwa di Spotify atau dengan mengakses tautan berikut https://dik.si/aj_henrymn.

Baca juga: Mindset yang Salah, Anggap Kecelakaan Adalah Takdir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com