Studi yang sama juga menguak manfaat olahraga yang dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
Zureigat mengatakan, menurut ilmu saraf hubungan keduanya terkait aktivasi area otak yang membantu kita mengatasi stres.
Studi Zureigat dan peneliti sebelumnya telah menunjukkan bahwa semakin banyak berolahraga, semakin rendah aktivitas saraf terkait stres di otak.
Baca juga: Saatnya Remaja Terlepas dari Insecure, Cemas, dan Depresi
Perubahan terkait otak menyumbang sekitar 7 persen dari total manfaat kardiovaskular dari olahraga.
“Stres sangat buruk bagi kesehatan, terutama untuk kesehatan jantung,” kata dia.
"Semakin tinggi aktivitas di daerah stres itu, semakin tinggi kemungkinan mengembangkan kejadian kardiovaskular," sambung Zureigat.
Studi kali ini juga mengaitkan krisis kesehatan mental dengan hambatan pranata, budaya, dan sistem perawatan kesehatan mental untuk menyoroti hubungan penting antara dua masalah kesehatan utama.
Olahraga bagi orang yang mengalami kecemasan atau depresi merupakan hal yang tidak mudah.
Tapi, studi menunjukkan, orang dengan masalah kesehatan mental yang berolahraga tidak hanya mampu meredakan gejala, tetapi dapat memperoleh manfaat dua kali lipat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.