KOMPAS.com - Seiring bergulirnya kebutuhan dan tren, geliat industri fashion lokal dapat dikatakan tumbuh pesat.
Hal tersebut membuat persaingan semakin ketat di antara para pelaku bisnis fesyen lokal, termasuk brand dari luar negeri.
Thresia Mareta, Founder LAKON Indonesia, mengatakan, dengan semakin ketatnya persaingan, para pelaku bisnis fesyen ini perlu meningkatkan kompetensinya agar bisa bertahan.
"Brand lokal sering tutup karena brand fesyen kebanyakan levelnya masih di home industry ya. Mereka perlu dibekali dengan ilmu yang lebih banyak," paparnya kepada Kompas.com di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Tips Mengembangkan Bisnis Fesyen Berbasis Kekayaan Budaya Indonesia
Meningkatkan kompetensi yang dimaksud bukan dari segi inovasi produk, tren, atau keunikan produk, melainkan dari segi cara berbisnis.
Sebab, dia pun mengakui bahwa produk lokal memiliki potensi yang besar dan kualitas yang mumpuni untuk bisa bersaing.
Namun, perempuan yang sudah berpengalaman menaungi lebih dari 200 brand lokal itu pun menyebut ada dua kunci sukses dalam berbisnis fesyen.
Agar produk lokal dapat bertahan di tengah ketatnya persaingan, perlu adanya peningkatan kompetensi dalam hal marketing dan kualitas produk.
"Sebenarnya brand lokal ini punya potensi yang besar untuk bisa bersaing, tapi masalahnya ada di branding atau marketing," tambah dia.
Menurut dia, setiap brand fesyen membutuhkan strategi marketing yang baik dalam membantunya tetap eksis di depan para pesaing.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.