Kemudian, untuk sahur sebanyak 40 persen yang terdiri dari makanan utama (30%) dan camilan (10%).
Widya menjelaskan camilan bisa dijadikan makanan untuk memenuhi kalori yang baik saat sahur maupun berbuka puasa.
Namun, ia menyarankan supaya kita memilih camilan yang berbahan alami dan tidak mengandung pemanis sintetis maupun MSG.
Menurut Widya, memakan camilan saat sahur maupun berbuka puasa memberikan banyak manfaat.
Misal, menjaga stabilitas metabolisme tubuh, mencegah makan terlalu banyak saat sahur dan berbuka puasa, memenuhi kebutuhan kalori harian tubuh, dan menghindari rasa tidak nyaman di perut.
Tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, waktu ngemil juga berguna ketika family time jika dilakukan bersama keluarga selama bulan Ramadhan.
Apa yang disampaikan Widya merupakan bagian dari Kampanye “Ramadan yang #BenarBenarAsliAlami” yang digelar Kata Oma Telur Gabus.
Kampanye itu digalakkan untuk mengingatkan orang-orang betapa pentingnya memperhatikan pola konsumsi saat puasa, terutama memilih camilan yang asli dan alami.
"Kami memahami permasalahan yang dialami para ibu saat bulan Ramadhan ketika menyediakan santapan buka puasa dan sahur yang tepat bagi keluarga," kata founder Kata Oma Telur Gabus, Furiyanti.
Berangkat dari hal tersebut, ia mengatakan Kata Oma Telur Gabus menyediakan pilihan camilan dengan bahan-bahan asli dan alami.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.