Terutama pada wanita yang menunjukkan gejala depresi. Rata-rata di dalam tubuh mereka mengalami kekurangan antioksidan dari makanan yang dikonsumsi.
Sementara, kopi adalah minuman yang kaya akan antioksidan yang dapat menekan kadar oksidatif dalam darah.
Sifat anti-inflamasi terdapat pada minuman kopi. Fakta menemukan pada orang yang depresi, kadar protein terkait peradangan dalam darah lebih tinggi daripada orang yang tidak depresi.
Kandungan ini punya kesamaan pada obat antidepresan yang dikonsumsi pasien dengan gangguan kesehatan mental.
Studi yang ditinjau melalui meta-analisis menunjukkan sifat anti-inflamasi kopi yang berkaitan dengan pengurangan gejala depresi.
Baca juga: Rutin Minum 2-3 Gelas Kopi Sehari Bikin Umur Panjang, Percaya?
Kafein dapat memblokir senyawa yang dapat mengubah suasana hati melalui respons adenosin di otak.
Adenosin ini merupakan senyawa yang membuat orang merasa kelelahan dan mengalami perubahan suasana hati.
Baca juga: 7 Kopi Termahal di Dunia, Dua di Antaranya Sisa Hewan
Ketika efek adenosin itu berkurang di dalam tubuh, maka dampaknya bisa meningkatkan kewaspadaan dan membuat suasana hati merasa lebih baik.
Probiotik adalah mikroorganisme yang dapat meningkatkan kesehatan usus dan mengurangi depresi.
Nah, kopi dapat meningkatkan mikroorganisme di dalam sistem pencernaan yang efeknya mirip dengan probiotik.
Baca juga: Waktu Minum Kopi yang Baik di Bulan Puasa agar Tak Bikin Susah Tidur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.