Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kourtney Kardashian Ngaku Obat Bayi Tabung Picu Menopause, Benarkah?

Kompas.com - 23/04/2022, 07:49 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber Today

KOMPAS.com - Program fertilisasi in vitro (IVF) atau biasa disebut bayi tabung merupakan salah satu cara bagi pasutri untuk segera memiliki momongan.

Cara itu juga dilakukan oleh Kourtney Kardashian yang mengaku ingin mempunyai anak ketika ia bersama Travis Barker masih berstatus tunangan.

Akan tetapi, harapannya untuk memiliki anak ternyata tidak semudah yang ia kira.

Bahkan, kakak sulung Kim Kardashian ini mengaku mengalami hal tidak mengenakan saat menjalani IVF.

Baca juga: Travis Barker dan Kourtney Kardashian Pamer Foto Pernikahan, Cuma Pakai Jaket Kulit

Dalam episode terbaru "The Kardashians" di Hulu, wanita berusia 43 tahun itu mengaku mengalami menopause karena obat yang diberikan oleh dokter.

"Travis dan aku ingin punya bayi. Dokter menyarankan kami untuk melakukan IVF dan itu bukan pengalaman yang paling menakjubkan," kata Kourtney.

Menurutnya, obat yang diminumnya menyebabkan depresi, juga menjadikannya lebih moody dan merasa sedikit aneh.

"Saya pikir karena saya sangat bersih dan berhati-hati dengan apa yang saya masukkan ke dalam tubuh saya," ujar Kourtney.

Selama ini, ia memang dikenal menjalani gaya hidup sehat untuk menjaga bentuk tubuhnya.

"Seperti ada reaksi yang berlawanan dan bekerja sebagai kontrasepsi alih-alih membantu kami," tambahnya.

Baca juga: Hal yang Harus Dipahami Pasangan Sebelum Jalani Program Bayi Tabung

Pengaruh program bayi tabung pada tubuh wanita

Ilustrasi layanan bayi tabung.MORULA IVF Ilustrasi layanan bayi tabung.
Merespon pengakuan Kourtney Kardashian, dokter spesialis obstetri dan ginekologi asal Columbia University, New York, dr. Jenna Turocy memberikan pendapatnya.

Ia mengatakan salah satu obat yang biasa digunakan dalam IVF memang meningkatkan stimulasi dan mencegah penyakit dari sindrom hiperstimulasi ovarium.

Obat IVF bekerja dengan menghentikan sementara pelepasan hormon yang biasanya merangsang produksi estrogen dan ovulasi sel telur dari ovarium.

Karena alasan itulah kurangnya estrogen dari obat dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan tanda-tanda menopause.

"Banyak wanita akan bereaksi terhadap obat yang digunakan selama bayi tabung," kata Turocy.

Baca juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Selama Jalani Program Bayi Tabung

Halaman:
Sumber Today
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com