BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif

Biar Berkesan, 3 Wastra Nusantara Berikut Bisa Digunakan untuk Hamper Lebaran

Kompas.com - 23/04/2022, 12:17 WIB
Hotria Mariana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mengirimkan hamper kepada sanak saudara atau handai tolan menjadi salah satu tradisi unik masyarakat Indonesia saat menjelang Lebaran.

Tidak hanya untuk berbagi dan mempererat silaturahmi, aktivitas tersebut juga merupakan wujud keterwakilan diri ketika tak sempat hadir di tengah orang terkasih saat hari raya.

Selama ini, isian hamper tak jauh-jauh dari makanan dan minuman. Namun, mengingat #DiIndonesiaAja memiliki beragam wastra (kain tradisional), tidak ada salahnya mengganti kedua produk tersebut dengan kerajinan tangan ini.

Apalagi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengakui bahwa produk ekonomi kreatif (ekraf) lokal, termasuk kerajinan tangan, memiliki kualitas yang sama baik dengan produk impor, sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (23/3/2022).

Selain memberi kesan berbeda, menjadikan wastra Nusantara sebagai ide hamper juga dapat berkontribusi pada pelestarian budaya dan pemberdayaan perajin lokal.

Perlu diketahui, sebagian besar perajin kain lokal merupakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sektor ini menjadi salah satu tulang punggung perekonomian negara. Kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,97 persen atau senilai Rp 8,6 triliun, sebagaimana diberitakan Kompas.com, Jumat (4/2/2022).

Nah, berikut tiga wastra Nusantara yang bisa kamu jadikan ide hamper pada Lebaran kali ini.

1. Batik

Ilustrasi membeli kain batik.Shutterstock/Odua Images Ilustrasi membeli kain batik.

Sebagai salah satu kain tradisional Indonesia yang sudah mengglobal dan diakui menjadi warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO, batik cocok dijadikan ide hampermu.

Apalagi, tak sedikit orang mengaku bangga sekaligus senang ketika memakai kain tersebut. Ini mengingat, batik memiliki motif-motif yang tak sekadar menarik, tapi juga sarat filosofi.

Ada banyak jenis batik yang bisa dipilih. Beberapa di antaranya pun sudah cukup terkenal. Contohnya, batik Solo, batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Lasem, batik Yogyakarta, dan batik Betawi.

Kalau ingin berbeda, coba lirik batik dari luar Pulau Jawa. Misalnya, batik Aceh, batik Bangka Belitung, batik Madura, batik Bali, atau batik Papua.

Untuk mempermudah pencarian, kamu bisa mengunjungi platform #BeliKreatifLokal. Berbagai perajin kain tradisional, termasuk batik, dapat ditemukan dengan mudah di sana. Sebagai contoh, Batik Harni Official, Apikmen, dan Hasan Batik.

Selain itu, kamu juga dapat menemukan batik pada 10 jenama lokal ini.

2. Ulos

Ulos, kain tenun tradisional suku Batak yang sarat makna.Dok. Kemenparekraf Ulos, kain tenun tradisional suku Batak yang sarat makna.

Bisa dibilang, hampir sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal ulos. Pasalnya, kain tenun tradisional suku Batak ini punya keunikan yang tidak ditemukan pada wastra tradisional lain.

Terlebih, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah menetapkan ulos sebagai warisan budaya tak benda Indonesia dan mengkhususkan 17 Oktober sebagai Hari Ulos Nasional.

Ulos pun telah mengalami penyesuaian dari waktu ke waktu. Dahulu, ulos ditujukan sebagai seserahan pada acara adat saja. Kini, kain tersebut sudah banyak dikreasikan dalam berbagai bentuk. Contohnya, jas, kemeja, dan gaun.

Nah, jika kamu tebersit menjadikan ulos sebagai hamper Lebaran, cek koleksinya di platform #BeliKreatifLokal pada menu Beli Kreatif Danau Toba atau lewat 8 jenama lokal ini.

3. Sarung songket

Tumpukan songket khas Kampung Todo di Kecamatan Satar Mese Barat, Manggarai, Nusa Tenggara Timur.KOMPAS/RADITYA HELABUMI Tumpukan songket khas Kampung Todo di Kecamatan Satar Mese Barat, Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Kilauan benang emas, ditambah corak dan warna yang estetis, membuat siapa saja tidak akan menolak pemberian songket. Apalagi, jika berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTB) atau Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pasalnya, kedua daerah itu dikenal memiliki banyak perajin kain tenun, termasuk songket . Kualitas produknya pun tidak perlu diragukan, bahkan sudah mendunia.

Untuk diketahui, menenun sendiri menjadi salah satu kebudayaan suku-suku yang berdiam di NTB dan NTT sejak abad ke-3 Masehi. Prosesnya terbilang rumit dan kerap memakan waktu berbulan-bulan untuk membuat selembar kain. Tak heran, harga jualnya pun tinggi.

Bila tertarik dengan songket asal NTB dan NTT, coba intip koleksi Tenun Nan Elok yang ada di platform #BeliKreatifLokal.

Itulah tiga rekomendasi wastra Nusantara yang dapat dijadikan ide hamper Lebaran 2022. Namun, akan lebih seru jika membeli langsung ke perajin di daerah asalnya.

Apalagi, saat ini, perjalanan domestik sudah diperbolehkan dengan sejumlah persyaratan. Salah satunya, vaksinasi Covid-19 lengkap dan booster.

Selain itu, pelaku perjalanan juga mesti menaati protokol kesehatan (prokes) 6M demi keamanan bersama. Protokol ini terdiri dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Untuk meramaikan Ramadhan 2022, tidak ada salahnya pula mengikuti sayembara Ambassador Kampung Sini (Akamsi) yang diadakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Persyaratan kompetisi tersebut terbilang mudah, yakni cukup unggah foto atau video yang menampilkan pesona lingkungan sekitar tempat tinggalmu ke Instagram dan tag akun @pesona.indonesia.

Ada beragam hadiah menarik yang disediakan Kemenparekraf. Sebut saja, uang tunai, iPhone 13 Pro Max, dan saldo e-wallet bernilai jutaan rupiah.

Untuk ketentuan lebih lanjut mengenai sayembara Akamsi dan berbagai informasi menarik seputar #WonderfulIndonesia, jangan lupa ikuti akun Instagram @pesona.indonesia dan TikTok @pesonaindonesia.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com