Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma Masa Kecil Picu Toxic Relationship Johnny Depp dan Amber Heard

Kompas.com - 23/04/2022, 12:54 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perseteruan soal pencemaran nama baik antara Johnny Depp dengan Amber Heard masih terus belanjut.

Kedua belah pihak saling tuding berbagai perilaku pasangannya yang berkaitan dengan kekerasan domestik.

Misalnya, Johnny Depp yang mengklaim pernah dilempar sebuah botol alkohol sehingga jarinya putus.

Sementara itu, Amber Heard mengatakan mantan suaminya memiliki masalah ketergantungan narkoba dan alkohol yang parah.

Ketika tidak sadar, bintang Pirates of Carribean itu disebut bersikap agresif dan kejam terhadap istrinya.

Baca juga: 6 Pengakuan Johnny Depp Soal Hubungannya dengan Amber Heard

Mantan jaksa dengan spesialisasi kasus pelecehan seksual dan kekerasan rumah tangga di California, Michelle Charness, JD, PsyD, LCSW pun angkat bicara soal ini.

Menurutnya, hubungan antara pasangan yang bertemu saat syuting The Rum Diary ini dapat dikategorikan sebagai hubungan toxic yang terjadi akibat trauma masa kecil.

Toxic relationship antara Johnny Depp dan Amber Heard

Melalui artikel yang ditulisnya di situs Psychology Today, Charness mengatakan, Johny Depp memandang serangan verbal dan fisik yang tak terduga dari istrinya mencerminkan pelecehan yang dideritanya dari ibunya.

Sebaliknya, Amber Heard menyamakan pemeran Willy Wonka itu seperti ayahnya yang alkoholik, sosok yang bisa berubah menjadi mengerikan dan kejam saat mabuk.

“Jadi, mereka adalah dua orang dewasa yang trauma dengan pelecehan yang dilakukan oleh orangtuanya di masa kanak-kanaknya,” ujar Charness.

Baca juga: 11 Alasan Seseorang Sulit Terbebas dari Toxic Relationship

Keduanya bisa dikatakan memiliki masa kecil tidak menyenangkan berkaitan dengan sosok orangtuanya.

Johnny Depp dengan ibunya yang dingin dan kejam, serta akan menyerang keluarganya secara fisik dan emosional.

Sementara itu, Amber Heard tumbuh dengan seorang ayah yang akan memukuli ibunya, yang ia saksikan sebagai seorang anak.

Ayahnya juga sangat kasar terhadap aktris asal Texas ini ketika berada di bawah pengaruh alkohol.

Amber Heard dituding merusak karier Johnny Depp dengan tuduhan kekerasan domestikRepro bidik layar via Instagram Amber Heard dituding merusak karier Johnny Depp dengan tuduhan kekerasan domestik

“Trauma masa kanak-kanak yang tidak diproses, tidak dicerna, dan ditekan tidak akan hilang seiring waktu,” kata Charness.

“Trauma itu menetap di otak, terutama di amigdala, pusat krisis yang memberi tahu neuron untuk tetap dalam status waspada karena dunia dan lingkungan kita tidak aman,” sambungnya.

Menurut Charness, trauma dan pikiran tak pantas mendapatkan cinta yang dirasakan keduanya membuat mereka selalu merasa dalam mode “bertarung” karena merasa bisa disakiti kapan saja.

“Trauma masa kanak-kanak membajak otak kita dan tidak membuat kita merasa aman dalam hubungan nyata atau ikatan dengan orang lain,” ujar Charness.

Baca juga: Apa Hubungan Toxic Bisa Diperbaiki? Ini yang Harus Dipertimbangkan

Ia juga mengatakan bahwa neuron di otak korban kekerasan anak tidak dapat menguraikan perbedaan antara pasangan yang penuh kasih dan yang kasar. 

Akibatnya, seseorang cenderung bersikap waspada berlebihan dan berusaha membuat pelaku pelecehan tak bisa lagi menyakitinya.

Charnes juga mengatakan bahwa ingatan sekecil apapun tentang pelecehan yang dialami sudah cukup untuk menyebabkan seseorang menjauh dari affect regulation.

Dilansir dari Frointersin, affect regulation merupakan mekanisme di mana emosi, suasana hati, perasaan, dan ekspresi kita dimodulasi dalam mengejar keseimbangan afektif atau homeostasis.

Baca juga: 5 Fakta Persidangan Johnny Depp Vs Amber Heard, Masuk Babak Baru

Dalam kasus Johnny Depp vs Amber Heard, terlepas dari siapa yang salah, tampaknya trauma masa kecil membuat hubungan keduanya menjadi toxic atau beracun.

Aktor berusia 58 tahun ini seakan menjadi ayah Heard yang mengerikan, sementara pasangannya mewakili mendiang ibu Johnny Depp yang kejam dan kasar.

Hal tersebut terjadi karena masing-masing pihak memandang pasangannya berhubungan dengan penyerangan dan kekerasan yang dialami sejak kecil.

Hal itulah yang menurut Charness membuat hubungan antara kedua bintang Hollywood ini yang semula bahagia menjadi toxic.

“Trauma masa kecil yang masih terpendam dapat mengubah cinta menjadi kebencian dan beracun secara instan,” ujarnya.

Waspadai 12 tanda toxic relationship

Dalam artikelnya, Charness juga menuliskan 12 tanda toxic relationship yang perlu diwaspadai.

Kesadaran sejak dini bisa mencegah hubungan kita menjadi memburuk sebelum terjadi hal yang tak diinginkan, seperti kasus Amber Heard dan Johnny Depp.

Berikut tanda-tanda toxic relationship menurut Michelle Charness:

  • Komunikasi beracun
  • Kurangnya rasa saling dukung
  • Kecemburuan
  • Sikap posesif dan ingin mengendalikan
  • Kebencian
  • Ketidakjujuran
  • Hati-hati berlebihan
  • Kekerasan fisik
  • Pelecehan emosional
  • Pelecehan seksual
  • Penyalahgunaan zat
  • Kekejaman

Baca juga: 8 Tanda Toxic Relationship di Hubungan Kim Kardashian dan Kanye West

Berdasarkan sejumlah fakta di pengadilan yang diungkap ke publik, Charless menilai Johnny Depp dan Amber Heard telah mengalami semua tanda-tanda hubungan toxic itu.

“Meskipun tampaknya mereka telah mencari pengobatan sebagai pasangan, menyembuhkan luka dari pelecehan masa kanak-kanak sangat penting,” kata Charness.

Disampaikan pula, andaikan mereka bisa mengatasi trauma historis yang dipicu orangtuanya, kemungkinan perilaku toxic yang menghancurkan hidupnya itu bisa dihindari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com