Lama kelamaan, mereka bisa mengalami gejala lain seperti batuk parah, sulit menelan, nyeri dada, suara serak, demam, penurunan berat badan yang sulit dijelaskan, dan berkurangnya nafsu makan.
Namun, biasanya gejala itu tak muncul hinggga kanker menyebar ke bagian lain dari tubuh (metastasis, stadium tinggi)
Saat mengidap kanker paru, perempuan juga bisa mengalami gejala lain yang tak umum akibat adanya zat mirip hormon yang disekresikan oleh tumor.
Misalnya, hypercalcemia (level kalsium tinggi dalam darah), nyeri otot, dan kehilangan koordinasi.
Ada beberapa penyebab kanker paru-paru pada perempuan, mulai dari gaya hidup seperti merokok, lingkungan, dan faktor biologis.
Untuk faktor biologis, kanker pada perempuan umumnya disebabkan oleh peran estrogen yang dapat membuat sel kanker tumbuh dan membuat perempuan lebih sensitif terhadap karsinogen.
Baca juga: Penurunan Berat Badan Terbukti Turunkan Risiko Kanker Usus Besar
Mutasi gen dan beberapa faktor lain dari lingkungan seperti paparan terhadap radon (radioaktif), menjadi perokok pasif, dan terpapar bahan kimia industrial juga dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Pengobatan bagi pasien kanker paru-paru, baik bagi perempuan maupun laki-laki, biasanya dibedakan berdasarkan stadium penyakitnya.
Namun, penelitian meneybutkan bahwa perempuan memiliki respons lebih baik terhadap pengobatan itu, meski alasannya belum jelas.
Berikut beberapa pengobatannya.
Ya, selain dapat membantu penelitian, uji klinis juga memberi kesempatan bagi penderita kanker paru untuk mendapatkan perawatan yang dapat memperpanjang umurnya.
Bagi perempuan, uji klinis biasanya juga meneliti tentang pengaruh estrogen terhadap kanker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.