Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2022, 15:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

Cara menghadapi anak tantrum

Tantrum sebenarnya adalah bagian dari emosi anak itu sendiri. Tapi, masalah akan timbul jika tantrum datang di waktu yang tidak tepat, seperti saat perjalanan mudik.

Beberapa orangtua biasa menghadapi tantrum dengan membentak anak. Padahal masih ada alternatif lain seperti yang berikut ini.

1. Perhatikan pemicunya

Orangtua adalah figur yang paling dekat dengan buah hatinya. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak mengetahui pemicu tantrum pada anak.

Anak kemungkinan tantrum saat merasa lapar, haus, lelah, tidak enak badan, bosan, atau keinginannya tidak dituruti oleh orangtuanya.

Saat pemicu-pemicu tersebut diketahui tentu orangtua dapat mencegah tantrum selama anak diajak mudik Lebaran.

Orangtua dapat menyediakan camilan, mengajak anak tamasya saat tidak lapar, atau membawakan mainan supaya tantrum tidak terjadi.

Baca juga: Cara Atasi Anak Tantrum Tanpa Berteriak

“Alih-alih mengomel pada anak yang bertingkah karena kebosanan, cobalah untuk menemukan cara yang kreatif dan dapat diterima secara sosial untuk membuat anak sibuk,” kata Pomeranets.

2. Jangan menghentikan amukan 

Banyak orangtua berusaha meredakan anaknya yang menjerit saat tantrum, padahal cara ini hanyalah memperburuk suasana.

Mencoba mendiskusikan perasaan anak ketika tantrum dapat memperkuat perilaku yang kurang baik.

Ketika anak berperilaku demikian, orangtua seringkali tergoda untuk menjelaskan mengapa perilakunya tidak baik.

Ketimbang "menceramahi" anak panjang lebar, cobalah untuk mengarahkan anak, baik secara verbal maupun fisik, untuk melakukan hal lain.

Pembicaraan bersama anak sebaiknya dimulai setelah tantrum dan buah hati sudah kembali tenang.

3. Tetap tenang

Adalah hal yang normal bagi orangtua bila naik pitam saat menghadapi anak tantrum. Tapi, cobalah untuk bersabar daripada situasi makin memburuk.

“Mendekati anak secara fisik dengan tenang, tanpa berbicara, seperti merangkulkan tangan di bahu atau punggung anak dengan lembut bisa sangat membantu," saran Pomeranets.

Baca juga: Hindari Ini Saat Balita Sedang Tantrum

Anak kemungkinan akan melempar, menendang, memukul, atau berperilaku tidak terpuji ketika tantrum.

Tapi, pastikan anak mengerti bahwa orangtua tidak akan mentoleransi perilakunya dan apa yang anak lakukan menyakitkan.

“Tujuannya adalah untuk mengabaikan perilaku sambil memberikan keamanan,” tutur Pomeranets.

Bila tantrum telanjur terjadi ketika acara kumpul bersama keluarga atau di tengah tempat wisata, segera bawa anak menjauh dari lokasi.

Kemudian ambil napas dalam-dalam dan tanggapi dengan tenang anak yang mengalami tantrum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com