Lalu, pastikan pot memiliki lubang drainase. Sebab, lidah buaya tidak dapat terendam air.
Setelah tanaman aman di pot barunya, pastikan untuk menempatkannya di tempat dengan cahaya terang tidak langsung guna menghindari terbakarnya daun.
Terakhir, jauhkan tanaman ini dari hewan peliharaan. Pasalnya, lidah buaya berbahaya bagi hewan.
Lidah buaya bida dipupuk setiap 3 bulan. Namun bila medianya sudah cukup subur, jarak pemupukan bisa lebih panjang.
Sementara itu, New York Botanical Garden merekomendasikan agar kita memberi lidah buaya makanan organik dengan half-strength alias menggunakan pupuk hanya setengah dari yang direkomendasikan.
Lalu, hindari pupuk dengan kandungan nitrogen tinggi karena dapat merusak lidah buaya.
Mengembangbiakkan lidah buaya akan mudah jika telah memiliki tanaman induknya.
Setelah lidah buaya menghasilkan cabang kecil (disebut pups), kita dapat membaginya dan menanamnya kembali di tempat lain.
"Kembangbiakkan anak lidah buaya yang tumbuh di pangkal tanaman dengan memotong tali pusatnya dan menanamnya kembali setelah tanaman memiliki 5 hingga 6 daun, baik dalam pot maupun succulent mix," kata Satch.
Ada banyak cara untuk memanfaatkan lidah buaya.
"Salah satu cara populer untuk menggunakan lidah buaya adalah dengan memeras jusnya ke kulit untuk mengobati penyakit dan kulit terbakar," jelas Satch.
Untuk melakukannya, kita tinggal mengupas lapisan daunnya secara perlahan dan mengeluarkan lendir dalam daunnya, lalu oleskan langsung ke kulit yang sakit.
Lendir yang menenangkan, mengurangi peradangan, dan merangsang produksi kolagen itu juga dapat bekerja pada bagian lain dari tubuh yang membutuhkan sedikit perawatan ekstra, seperti rambut.
Kita juga dapat menggunakan cairan yang sama untuk meredakan sakit perut. Namun, sebaiknya kita membelinya di toko.
Pasalnya, membuat jus lidah buaya sendiri di rumah dapat berisiko memasukkan terlalu banyak daun luar, yang dapat menyebabkan perut sakit.
Baca juga: Tips Mengembalikan Kesegaran Tanaman Lidah Buaya yang Layu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.