Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2022, 17:42 WIB
Lusia Kus Anna

Editor


KOMPAS.com - Hidangan selama hari raya identik dengan makanan yang berlemak, bersantan, dan juga camilan manis. Bagaimana cara mengendalikan diri agar pola makan sehat tetap terjaga?

Selama menjalankan ibadah puasa Ramadan, sebenarnya tubuh sudah beradaptasi dengan asupan makan yang berkurang dan juga waktu makan teratur, yaitu saat sahur dan berbuka.

"Ramadan sebenarnya bisa menjadi cara untuk berkomitmen kembali menjalani gaya hidup sehat dan seimbang karena di bulan suci ini kita memiliki kesadaran untuk mengendalikan diri secara menyeluruh. Ini mengapa puasa bermanfaat langsung untuk kesehatan fisik dan mental," kata dr.Vikie Nouvrisia Anandaputri M.Gizi, Sp.GK dalam acara webinar yang diselenggarakan Good Doctor Technology Indonesia dan The London School of Public Relation (LSPR) Communication & Business Institute (22/4/2022).

Namun, pola makan sehat itu seringkali berantakan saat hari raya karena berbagai sajian yang istimewa.

Baca juga: Resep Jus Timun Lemon, Minuman Segar Usai Santap Masakan Berlemak

Menurut Vikie, bukan berarti kita tak boleh mengonsumsi makanan khas Lebaran, namun perlu disiasati agar tidak berlebihan sehingga berat badan kembali melonjak.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk menjaga agar pola makan tidak tinggi kalori saat memasak hidangan khas hari raya.

- Makanan bersantan
Vikie mengatakan, pada dasarnya santan tidak mengandung kolesterol, namun seringkali makanan bersantan dipanaskan berulang kali dan akan terbentuk lapisan minyak.

"Minyak kelapa tinggi akan lemak jenuh yang bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat," kata dokter yang melayani konsultasi online di aplikasi Good Doctor ini.

Untuk itu, ia menyarankan agar santan tidak dimasak terlalu lama dan dimasukkan paling akhir pada masakan. Saat kita makan, ambil kuah secukupnya.

- Makanan berlemak
Makanan mengandung lemak hewani, seperti kulit ayam atau jeroan, memang bisa membuat cita rasa masakan menjadi lebih gurih. Namun, batasi asupannya karena dengan mudah dapat meningkatkan massa lemak tubuh dan memicu obesitas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com