KOMPAS.com - Pulang ke kampung halaman saat Lebaran menjadi waktu yang tepat untuk melepas rindu bersama kakek, nenek, orangtua, dan sanak saudara.
Namun, momen yang seharusnya terasa penuh kehangatan bisa berubah menjadi "horor" bila kita yang belum berkeluarga mendapat pertanyaan, "Kapan menikah?" atau "Mana calonmu?"
Pertanyaan seputar menikah memang terdengar seperti basa-basi. Namun, ini sangatlah sensitif bagi orang-orang yang sudah berusia 30 tahun ke atas.
Baca juga: Sudah Siapkah dengan Pertanyaan Kapan Menikah dan Kapan Punya Anak? Begini Saran Psikolog
Pertanyaan yang sama juga tidak disukai beberapa orang yang punya riwayat jatuh-bangun dalam membina hubungan.
Supaya tidak kebingungan menghadapi pertanyaan klasik tersebut, ketahui dulu cara menjawabnya seperti yang berikut ini.
Terkadang, cara terbaik untuk menjawab sebuah pertanyaan sensitif yang klasik adalah dengan memberikan respons langsung tetapi sopan.
Kebanyakan penanya cuma mencoba untuk bercakap-cakap dan akan mundur ketika mereka sudah melewati batas dari kehidupan pribadi.
Ingatlah bahwa kita boleh-boleh saja menetapkan batasan untuk diri sendiri saat menjawab dan bagi orang lain saat bertanya.
Dengan begitu, kita dapat menghindari pertanyaan yang sama saat Lebaran di tahun-tahun berikutnya.
Pertanyaan tentang kapan menikah tidak hanya dihadapi oleh orang-orang yang masih single atau menjomblo.
Baca juga: Kapan Menikah?... Pertanyaan yang Selalu Bikin Baper
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.