KOMPAS.com - Ada banyak perubahan yang dialami anak seiring bertambahnya usia. Perubahan paling kentara mulai dirasakan orangtua ketika anaknya memasuki usia dua tahun.
Kondisi itu biasa disebut sebagai "terrible two" yang merujuk pada perkembangan mental anak untuk mengembangkan keinginannya untuk mandiri.
Anak yang memasuki fase terrible two biasanya menunjukkan gejala perubahan suasana hati, emosi, motorik, dan intelektual.
Menurut dokter anak, Mary Wong, MD, perubahan sikap yang diakibatkan oleh perkembangan mental anak dapat dimulai dari usia 18 bulan dan bisa bertahan hingga usia empat tahun.
Perkembangan anak sebelum usia lima tahun memang berbeda-beda. Ada yang bisa menyudahi "perilaku rewel" dengan cepat, tapi ada juga yang membutuhkan waktu lama.
Wong mengatakan, fase balita akan mendorong anak memasuki masa pertumbuhan yang cepat, mulai dari fisik, mental, dan sosial.
Selama waktu itu, sebagian besar anak dapat mengembangkan nalarnya dan mulai ingin melakukan sesuatu secara mandiri.
“Ketika keinginan balita untuk melakukan sesuatu tidak sesuai dengan kemampuan mereka, seringkali hasilnya adalah frustrasi,” kata Wong.
"Anak biasanya tidak memiliki keterampilan bahasa untuk meminta bantuan jika semuanya tidak berjalan lancar."
Keterbatasan yang dimiliki anak akan menyebabkan jarak antara keinginan dan hasil yang diinginkan muncul.
Walhasil, anak yang tidak mendapatkan sesuatu sesuai dengan keinginannya akan menjadi sulit diatur atau menunjukkan perilaku brutal.
Anak bisa saja menyerang teman sebayanya dengan cara menggigit atau mengamuk kepada orangtua.
Baca juga: Jangan Suruh Anak Berhenti Rewel dengan Memberi Gawai, Ini Bahayanya
Walau terrible two lumrah terjadi pada anak, fase ini tidak boleh disepelekan dan memerlukan perhatian dari orangtua.
Jika tidak, anak akan kehilangan kesabaran dan membuat orangtua kelimpungan untuk meredakan jeritan atau emosi si kecil.
Wong memiliki sejumlah tips yang bisa dipraktikkan orangtua ketika anaknya masuk dalam fase terrible two, berikut ini antaranya: