KOMPAS.com - Perusahaan pengembang vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat untuk mengesahkan dosis ketiga (booster) vaksin untuk anak berusia 5-11 tahun.
Permohonan itu datang usai Pfizer merilis data dari studi yang dilakukan di laboratoriumnya, dengan mengambil sampel darah 30 anak-anak dalam rentang usia tersebut.
Data menunjukkan, kadar antibodi terhadap Covid-19 varian omicron meningkat 36 kali lipat setelah peserta diberikan dosis ketiga.
Baca juga: Vaksin Pfizer pada Anak Kurang Efektif Lawan Omicron, Mengapa?
Hasil ini dibandingkan dengan anak yang hanya mendapatkan dua dosis vaksin.
Booster ini memiliki dosis yang sama seperti dosis pertama dan kedua vaksin, yakni sebesar 10 mikrogram.
Dilaporkan Pfizer, tidak ada masalah keamanan saat menguji coba dosis ketiga vaksin kepada peserta yang diteliti.
Sejauh ini, data CDC menunjukkan hanya sekitar 28 persen anak berusia 5-11 tahun yang sudah menerima dua dosis vaksin.
Pada bulan Januari lalu, FDA mengesahkan dosis booster Pfizer untuk anak berusia 12-15 tahun ketika varian omicron mewabah di AS.
Baca juga: Pfizer Ajukan Izin untuk 2 Kali Vaksin bagi Anak di Bawah 5 Tahun
Antibodi dari dua dosis vaksin pertama tidak begitu efektif melawan infeksi virus corona varian omicron, sebab varian ini mampu menghindar dari antibodi dan menginfeksi sel-sel tubuh.
Belum diketahui apakah komite penasihat FDA akan menggelar pertemuan dengan Pfizer dan BioNTech untuk membahas masalah ini lebih lanjut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.