Saran tersebut diberikan oleh psikolog klinis dan profesor di Yeshiva University, Romanoff.
Kita mungkin dapat mengomentari salah satu postingan-nya di media sosial untuk memancing percakapan sebelum membahas banyak hal.
Aura kehangatan yang kita pancarkan tentu akan membuat siapa pun--termasuk teman lama--menjadi nyaman.
Baca juga: Agar Liburan Bareng Teman Sukses Tanpa Drama
Tunjukkan juga rasa kasih sayang supaya teman lama tahu betapa berartinya mereka untuk kita.
Kehangatan yang tulus dapat membantu mencairkan rasa canggung yang mungkin timbul dalam suatu pertemuan.
Kalau bingung memulai obrolan, kita dapat memulai percakapan dengan mengulik kembali kenangan berharga atau waktu lucu yang pernah terjadi.
Cara itu akan mendekatkan kita bersama teman lama daripada memulai topik obrolan dengan menanyakan kondisinya saat ini.
Setelah sekian lama tidak berjumpa dan ngobrol, kita pastinya akan bersemangat bertemu dengan orang yang dulu pernah menjadi kawan karib.
Tunjukkan semangat itu saat bertemu dan beri tahu teman lama bahwa kita tertarik dengan apa yang mereka katakan.
Memperhatikan mereka berbicara, bertanya, dan berempati dapat membantu kita kembali akrab dan mengenal kondisi teman lama saat ini.
Ada banyak topik obrolan yang bisa dibicarakan, tapi jangan membahas soal konflik masa lalu ya.
Apalagi kalau kita dengan teman lama pernah berselisih cukup serius.
Baca juga: Walau Bukan Saudara, Mengapa Sesama Teman Bisa Mirip?
Jika obrolan mengalir secara alami, jangan ragu untuk mengatasi kemungkinan perasaan terluka.
Daripada mengorek luka lama, fokuslah pada kesamaan yang kita miliki dan saat-saat indah yang pernah dirasakan bersama.
Saat mengakhiri percakapan atau pertemuan dengan teman lama, buatlah rencana untuk masa depan dengan mereka berdasarkan minat bersama.