Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Makan Sehat untuk Mengurangi Lemak Perut di Usia 50-an

Kompas.com - 27/04/2022, 20:39 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Mengurangi berat badan bukan perkara mudah, apalagi jika kita sudah menginjak usia 50-an.

Penuaan yang terjadi di usia senja akan memicu perubahan hormonal, berkurangnya massa otot, dan sistem metabolisme yang lebih lambat.

Semua hal itu akan semakin mempersulit upaya penurunan berat badan kita.

Tetapi jangan khawatir. Masih banyak cara untuk mengurangi berat badan sekaligus menjaga tubuh terpenuhi oleh asupan nutrisi.

Beberapa pakar diet memberikan empat pola makan sehat demi menghilangkan lemak perut di usia 50-an.

1. Mengonsumsi protein

Protein merupakan nutrisi yang diperlukan tubuh untuk menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Juga, protein dapat membantu membangun otot, menjadikan nutrisi ini sangat penting bagi mereka yang berusia 50 tahun ke atas karena massa otot menurun seiring penuaan.

"Protein memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi mayoritas orang tidak mengetahui bahwa protein dapat mempercepat penurunan berat badan."

Begitu penjelasan Courtney D'Angelo, MS, ahli diet dan penulis di Go Wellness.

"Protein membantu kita merasa kenyang lebih lama. Jadi secara otomatis, kita mengurangi asupan kalori karena tidak ingin mengonsumsi camilan tambahan atau makanan cepat saji."

Jika asupan protein diimbangi olahraga setiap hari, kita dapat menurunkan lemak dan membentuk tubuh tanpa lemak, lanjut D'Angelo.

2. Terapkan diet intermiten

"Pendekatan makan ini lebih disebut sebagai pola diet daripada diet yang sebenarnya," jelas ahli diet Trista Best, MPH, RD, LD di Balance One Supplements.

Dijelaskan Best, diet intermiten adalah pola makan yang membatasi kalori untuk jangka waktu tertentu dengan berpuasa (misalnya 16-24 jam) demi memungkinkan tubuh membakar lemak dan memperbaiki sel.

"Individu berusia di atas 50 tahun mulai mengalami perlambatan metabolisme dan kesulitan dalam penurunan berat badan, terutama di sekitar area perut."

"Jadi, menambahkan diet intermiten dua hingga tiga kali seminggu dapat membantu mempercepat upaya penurunan berat badan mereka," sambung wanita tersebut.

Diet intermiten juga mampu memperpanjang umur seseorang, katanya.

"Periode puasa yang lebih lama disebut memiliki efek pada tingkat sel yang memperbaiki peradangan dan respons kekebalan."

Baca juga: Catat, Manfaat yang Ditawarkan Diet Intermiten

3. Makan lebih banyak biji-bijian utuh

D'Angelo mencatat, beberapa biji-bijian utuh bisa bermanfaat untuk menurunkan berat badan.

"Biji-bijian terbaik untuk menghilangkan lemak perut seperti beras merah, gandum utuh, dan gandum soba," ucap dia.

Seluruh biji-bijian utuh tersebut, kata D'Angelo, belum melewati proses penggilingan atau pengolahan, sehingga tidak mengandung kalori dalam jumlah banyak.

"Artinya, kita dapat memakan beras merah, gandum utuh, dan gandum soba sampai kenyang tanpa harus mengkhawatirkan kadar kalori yang berlebihan," sebutnya.

Sementara itu, biji-bijian utuh yang harus dibatasi konsumsinya termasuk roti dan biskuit berbahan gandum.

4. Mencoba diet Mediterania

Diet Mediterania diketahui merupakan pendekatan makan yang sehat untuk kesehatan jantung dan memperpanjang umur.

Best menegaskan, diet Mediterania juga bisa menjadi cara yang tepat untuk menurunkan berat badan setelah memasuki usia 50-an.

"Diet Mediterania tradisional tidak melibatkan karbohidrat olahan dan terdiri dari banyak lemak sehat."

"Meskipun sumber protein utama adalah ikan dan makanan laut, diet ini juga memungkinkan pelakunya untuk mengonsumsi daging merah," catatnya.

Minimnya makanan olahan dan karbohidrat olahan, ditambah asupan biji-bijian dan lemak sehat menjadikan diet Mediterania sebagai diet anti-inflamasi dan kaya nutrisi.

Baca juga: Mengapa Diet Mediterania Bisa Amat Populer?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com