KOMPAS.com - Hingga saat ini, masih banyak anak-anak yang mengalami penganiayaan dan pelecehan di berbagai belahan dunia.
Ironisnya, hal ini memang masih sulit dihentikan. Padahal, anak yang mengalaminya dapat mengalami kerugian di kemudian hari.
Dikutip dari PsyPost, sebuah studi menemukan, anak yang mengalami kekerasan emosional berisiko lebih tinggi mengalami insomnia dan ketergantungan alkohol saat beranjak dewasa.
Studi yang diterbitkan di jurnal Addictive Behaviors Reports tersebut mengamati anak yang mengalami kekerasan emosional, dan hasilnya ditemukan bahwa mereka lebih mungkin mengalami insomnia di kemudian hari.
Masalah tidur itulah yang kemudian memicu anak-anak mengalami ketergantungan alkohol.
Baca juga: Kekerasan ART dan Pengasuh pada Anak, Mimpi Buruk Orangtua
Memang, umum bagi seseorang untuk mengalami kesulitan tidur akibat mengalami trauma.
Untuk itu, peneliti ingin melihat apakah insomnia yang disebabkan oleh trauma masa kanak-kanak akan menimbulkan respons yang sama.
Hasilnya, ditemukan bahwa menangani dan merawat anak yang memiliki trauma di masa kanak-kanak dapat mencegah hal ini terjadi di kemudian hari.
Para peneliti juga melihat jumlah anggota keluarga yang mendukung, insomnia, atau mengalami masalah dengan alkohol.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.