"Ini mematikan hormon lapar ghrelin, yang disekresikan oleh perut," katanya.
Max di sisi lain menyampaikan, membuat rasa kenyang bertahan lama juga bisa dibarengi dengan menghidrasi tubuh dan fokus pada protein dan sayuran berserat dan buah utuh.
"Ini memberikan lebih sedikit kalori daripada makan dengan tingkat yang sama dari makanan rendah serat dan rendah protein," terangnya.
“Jadi, tidak perlu terobsesi dengan penghitungan kalori dan makro!"
Baca juga: 7 Tips Menjaga Pola Makan Sehat saat Lebaran
Selain Max, Adam Sullivan dari Evidance Based Training mengatakan, satu-satunya cara supaya lemak bisa hilang adalah dengan fokus pada diet defisit kalori.
Fokus pada defisit kalori, katanya, bisa dilakukan dengan menjaga asupan protein tetap tinggi dan bisa membuat berat badan tidak cepat bertambah.
Karena itu membantu mempertahankan massa otot penting ketika kita mengalami defisit kalori. Pada dasarnya, inilah yang akan membantu terlihat kurus, bukannya menjadi kurus.
Meski begitu, seberapa banyak massa otot tanpa lemak yang dimiliki juga bergantung pada jumlah latihan ketahanan yang dilakukan.
Ia juga menjelaskan bahwa asupan karbohidrat dan lemak bisa menjadi menambah berat badan.
Jumlah makanan yang dikonsumsi pada akhirnya akan bergantung pada tujuan kesehatan pribadi.
Jika kita terjebak dalam menyempurnakan diet yang sebaiknya kita berkonsultasi dengan ahli gizi yang berkualifikasi untuk mendapatkan beberapa panduan.
Tapi, seperti yang dikatakan Adam, mulailah dengan menerapkan diet defisit kalori. Mulailah mengangkat beban agar terjadi perubahan pada komposisi tubuh.
Baca juga: 5 Tips Mencegah Berat Badan Naik Setelah Lebaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.