KOMPAS.com - Marah adalah salah satu ungkapan emosi yang lumrah muncul ketika kita sedang jengkel atau tidak puas tentang suatu hal atau keadaan.
Tapi, kemarahan bisa pula menjadi masalah yang sangat pelik.
Pasalnya, ketika kita marah -misalnya kepada orang yang kita cintai- sedikit saja tidak mengontrol ucapan atau perilaku, bisa-bisa perasaan pasangan akan terluka.
Supaya kemarahan tidak meledak-ledak, ikuti tips bijak di bawah ini untuk mengontrolnya.
Kemarahan seringkali membuat kita gelap mata. Selain itu, tindakan tidak rasional tanpa disadari bisa dilakukan demi meluapkan emosi saat marah.
Baca juga: 7 Tips Menangani Kemarahan Anak dengan Baik
Daripada main tangan atau mengumpat, ada baiknya kita lebih dulu menarik napas dalam-dalam supaya kemarahan secara perlahan turun.
Kemudian, bicaralah dan sampaikan apa yang menjadi keberatanmu.
Saat menetapkan batas, kita mungkin mendapatkan dorongan balik. Tapi, ketika kita tidak didengar, tetaplah tenang, tegas, dan ulangi perkataan kita sampai didengar.
Secara umum, semakin tenang nadanya, semakin orang lain dapat mendengar apa yang kita katakan tanpa menjadi reaktif.
Kita bisa mengubah kemarahan menjadi rasa belas kasihan pada diri sendiri, tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengubah situasi.
Cara tersebut juga dapat digunakan saat tidak ada tindakan yang mungkin diambil setidaknya dalam jangka pendek.
Alih-alih meluapkan emosi, kita sebenarnya dapat memusatkan perhatian penuh kasih.
Cara untuk mengontrol kemarahan lainnya adalah dengan melepaskan rasa marah yang lama dan baru dengan bantuan fantasi.
Trik itu diperlukan karena otak tidak mengetahui perbedaan antara fantasi dan kenyataan saat emosi.
Dengan begitu, kita dapat menggunakan fantasi untuk melepaskan kemarahan dengan sangat baik.