Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/05/2022, 21:39 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Cara memupuk dan merawat bambu hoki

Menurut Chaudhary, ukuran bambu hoki biasanya akan tetap kecil, dan tinggi maksimumnya pun hanya sekitar 100 centimeter atau satu meter saja.

Kendati demikian, tanaman ini akan tumbuh lebih cepat di tanah yang dikeringkan dengan baik serta kaya nutrisi yang membutuhkan pemupukan sebulan sekali.

Interval pemupukannya memang tergolong jarang namun kebutuhan pupuk tanaman ini cukup minim karena bambu hoki mengambil nitrogen langsung dari airnya.

“Menambahkan satu atau dua tetes pupuk seimbang berkualitas tinggi saat Anda mengganti air akan memastikan pertumbuhan daun yang kuat," kata VanZile.

Ia juga merekomendasikan kita untuk menggunakan pupuk khusus yang diformulasikan khusus untuk untuk bambu hias ini atau tanaman hidroponik.

Baca juga: Jangan Dibuang, Ampas Kopi Bisa Jadi Pupuk Tanaman

Lalu soal cahaya, tanaman ini akan tumbuh paling baik di tempat dengan sinar matahari yang tersaring, baik itu teduh maupun terang.

Bambu hoki pun merupakan tanaman yang cukup kuat dan dapat bertahan di kondisi cahaya rendah untuk waktu yang lama tanpa perlu menggugurkan daunnya.

"Menjadikannya tanaman meja yang sempurna untuk kantor dan dekorasi dalam ruangan di mana tanaman lain mungkin kesulitan," ujar VanZile.

Membeli dan memilih bambu hoki yang sehat

Menurut Chaudhary, bambu hoki cukup mudah ditemukan, seperti di toko perlengkapan berkebun dan toko manapun yang menjual tanaman hidup.

Namun saat memilihnya, VanZile menyarankan agar kita mencari spesimen dengan daun yang sehat dan bentuk batang yang menarik.

Terakhir, jika tanaman tumbuh melebihi ukuran wadah aslinya, kita dapat memindahkannya ke wadah yang sedikit lebih besar.

Namun, jagalah agar batang asli bambu hoki tetap menyatu dan melindungi akarnya yang rapuh.

Baca juga: 10 Tanaman Hias Ini Ramah terhadap Hewan Peliharaan, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com