KOMPAS.com - Masih dalam suasana Hari Raya, perayaan Lebaran identik dengan nuansa saling memaafkan.
Memang benar, memaafkan kesalahan orang lain bisa dilakukan kapan saja tanpa harus ada suasana spesial.
Namun, proses memaafkan atau pengampunan membutuhkan kesiapan dari segi psikis hingga mental.
Kita perlu mempersiapkan segalanya dan melalui prosesnya agar memaafkan dapat melegakan hati dan pikiran.
Baca juga: Manfaat dan Dampak Memaafkan
Pengampunan atau memaafkan terjadi ketika seseorang secara sadar dan sengaja melepaskan dendam atau kebencian terhadap seseorang atau kelompok yang menyakitinya.
"Terlepas apakah mereka benar-benar pantas atau tidak mendapatkan pengampunan."
Demikian ungkap Irma Gustiana A, seorang psikolog klinis dan self-growth coach dalam unggahannya di Instagram @ayankirma.
Ketika menjalani proses pengampunan, tubuh akan memberikan sinyal positif sehingga tubuh lebih sehat.
Di sisi lain, memendam energi negatif seperti kebencian dan kemarahan, bisa membuat seseorang menjadi lebih mudah stres dan mengalami gangguan kesehatan fisik.
"Memaafkan bukan berarti melupakan, menyangkal dan mengabaikan perilaku buruk orang lain terhadap kita."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.