Dalam proses memaafkan, terkadang tidak selalu ada permohonan maaf dari dia tau mereka yang melakukan kesalahan.
Mungkin karena ada perasaan gengsi, malu, khawatir, dianggap lemah atau memang dia tidak tahu apa yang dilakukan -secara sengaja atau tidak, sudah melukai perasaan orang lain.
Sementara itu, pengampunan yang tulus bukan soal dia yang berbuat salah.
Tetapi, tentang kita yang ingin melanjutkan hidup dengan tenang tanpa dibayangi peristiwa masa lalu dan tanpa memikul beban yang menyakitkan.
Memaafkan adalah sebuah keputusan yang kita buat secara sadar untuk kepentingan kita bukan orang lain.
"Jadi, jangan terlalu keras pada diri sendiri jika kita sedang berjuang untuk memaafkan seseorang."
"Semua butuh proses dan waktu untuk melewatinya," papar Irma.
Baca juga: Mumpung Idul Fitri, Raih Manfaat Memaafkan untuk Kesehatan Jiwa dan Raga
Dalam proses memaafkan tidak harus ada kata-kata maaf yang dilontarkan dari seseorang atau kelompok tertentu.
Tapi kita dapat memulainya dari diri sendiri dengan melakukan beberapa hal berikut.
"Aku memaafkannya untuk diriku."
Atau jika ingin mengatakan padanya, kamu bisa bilang:
"Terlepas ini salahku, aku meminta maaf dan terlepas itu adalah salahmu, kamu sudah ku maafkan. Aku lakukan untuk diriku," ungkap Irma.
Baik sekarang, nanti, atau besok dan apa pun yang menjadi beban masalah perlu pelan-pelan dilepaskan.
Hal ini penting agar hati dan pikiran terasa lebih lega, dan kita menjalani kehidupan yang lebih berkualitas.
View this post on Instagram
Baca juga: Memaafkan Berdasarkan Sudut Pandang Psikologi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.