KOMPAS.com - Sebagian perempuan giat menjalani diet untuk mendapatkan tubuh yang ramping dan proporsional.
Tak jarang ada yang berjuang keras dalam menurunkan berat badan dengan berbagai diet yang hasilnya kerap dianggap instan.
Tapi ada satu hal yang perlu diingat, secara biologis tubuh wanita dan pria itu berbeda.
Sehingga, setiap diet yang bertujuan untuk menurunkan berat badan akan bekerja secara berbeda di tubuh wanita.
Misanya pada tubuh pria, rata-rata memiliki 3 persen lemak esensial sebagai bagian dari komposisi tubuh mereka, sedangkan perempuan terdapat sekitar 12 persen.
Lemak esensial ini adalah massa tubuh total yang memainkan peran penting dalam melindungi organ tubuh dan menyimpan vitamin yang diperlukan untuk komunikasi antar sel tubuh.
Baca juga: Diet Intermiten Kurang Efektif Turunkan Berat Badan, Benarkah?
Namun, untuk menurunkan berat badan dalam waktu singkat, wanita cenderung mengikuti rencana diet ketat dengan membakar lemak esensial dalam tubuh mereka.
Akibatnya, fungsi tubuh dapat terganggu dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal itu juga memengaruhi tingkat kekebalan dan sistem saraf secara menyeluruh.
Dr Kiran Rukadikar, seorang dokter spesialis yang berfokus pada masalah obesitas dan penurunan berat badan di India mengatakan, ada beberapa jenis diet yang tidak cocok bagi wanita.
Pasalnya, ada lemak esensial yang perlu dipertahankan secara keseluruhan agar tidak mengganggu kinerja fungsi tubuh dengan membakar lemak esensial tersebut.
Melansir News 18, Jumat (6/5/2022), berikut tiga diet yang tidak direkomendasikan bagi wanita.
Diet ketogenik sangat populer belakangan ini karena menerapkan pola makan rendah karbohidrat tapi mengonsumsi tinggi lemak.
Menurut Dr Kiran, membatasi asupan karbohidrat dan meningkatkan asupan lemak membuat tubuh bergantung pada pasokan lemak yang diubah menjadi energi.
Diet keto dapat membuat otak dan metabolisme wanita menolak kehilangan lemak - karena diubah menjadi energi - dan mengembangkan ketidakseimbangan total.
Baca juga: Mau Diet Plant-Based Versi Low Budget? Begini Caranya
Akibatnya, wanita akan mengalami perubahan hormonal dan metabolisme.
Diet keto juga menimbulkan efek samping seperti sakit kepala, kelelahan, mual dan lain sebagainya.
Meski diet satu ini cukup efektif bagi wanita, para ahli mengingatkan agar melakukannya dengan pendekatan terbaik, sebelum memulai membatasi makan.
Penelitian juga menemukan fakta bahwa diet intermiten yang tidak dipersiapkan dengan matang dapat menimbulkan efek negatif.
Misalnya perubahan suasana hati yang parah, kelaparan ekstrem, depresi, obsesi terhadap makanan tertentu dan emosi yang tidak stabil.
Selain itu, diet intermiten juga dapat membuat berat badan kembali melonjak ketika berhenti melakukannya.
Baca juga: Diet GM, Cara Cepat Turun Berat Badan Dalam 7 Hari
Orang-orang yang melakukan diet GM sangat fokus pada makanan atau kelompok makanan tertentu setiap hari selama satu minggu.
Meski dinilai dapat menurunkan berat badan dengan cepat, namun ketika menghentikannya dapat menyebabkan kenaikan berat badan dalam waktu yang cepat pula.
Diet GM juga menyebabkan risiko kekurangan gizi pada tubuh wanita.
Sebab dalam diet GM kemungkinan wanita tidak mendapatkan cukup sumber lemak dan protein yang sehat.
Asupan pola makan yang tepat sebaiknya mengonsumsi makanan dengan gizi dan kalori seimbang, mulai dari protein, lemak, mineral, serat, termasuk karbohidrat.
Baca juga: Margot Robbie Rela Diet Ketat untuk Perankan Sosok Barbie
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.