KOMPAS.com - Kehebatan para superhero atau karakter protagonis lainnya dalam film kerap dijadikan idola, dan hal tersebut dianggap normal.
Tapi, beberapa pecinta layar lebar dan beberapa dari kita justru bersimpati, bahkan menyukai tokoh antagonis.
Misalnya saja banyak orang mengagumi sosok Joker yang menjadi villain Batman atau Lord Voldemort di film Harry Potter.
Mengidolakan tokoh yang jahat dalam film memang terlihat aneh. Namun, kita tidak bisa sembarangan menghakimi selera ini.
Direktur Prodi Film di University of Sydney, Dr. Bruce Issac, menyebut ada alasan di balik kecintaan beberapa orang pada tokoh antagonis.
Salah satunya karena tokoh yang diidolakan melakukan apa yang sebenarnya sangat diinginkan penggemarnya.
Mungkin saja orang-orang yang menyukai si jahat dalam film tidak cukup berani untuk memberontak, dan keinginan itu diwakili oleh tokoh di film.
“Sosok 'buruk' katakanlah, seorang antipahlawan menarik karena sifatnya yang memberontak," katanya.
"Mereka melawan arus norma dan menantang sistem otoritas. Jadi ada jenis penyimpangan yang dianggap sangat 'keren'."
Tidak berhenti sampai di situ, ketertarikan pada tokoh antagonis bisa juga dipengaruhi oleh tampilan karakter yang menarik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.