Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Kafein, Kopi atau Matcha yang Lebih Baik?

Kompas.com - 09/05/2022, 06:01 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Asupan kafein pada kopi dan salah satu jenis teh hijau, matcha senantiasa diandalkan banyak orang untuk membangkitkan semangat di pagi hari.

Dengan mengonsumsi kafein dari kedua minuman tersebut, seolah-olah kita menjadi lebih mudah menjalani aktivitas.

Kira-kira, sumber kafein mana yang sebenarnya lebih baik untuk tubuh, kopi atau matcha?

Matcha

Matcha adalah bubuk teh hijau yang dibuat dari daun teh hijau yang digiling.

"Matcha lebih basa daripada kopi dengan kandungan kafein yang hampir sama," sebut ahli diet Ella Davar.

Baca juga: Apa Saja Manfaat Matcha untuk Kesehatan?

Karena memiliki tingkat keasaman lebih rendah dibandingkan kopi, matcha merupakan pilihan yang lebih baik bagi individu dengan perut yang sensitif.

"Matcha tidak merugikan, kecuali harga yang mahal untuk jenis berkualitas tinggi serta memerlukan waktu dan energi dalam membuat matcha," imbuh Davar.

Matcha juga kaya akan L-theanine, asam amino yang memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan.

Studi menunjukkan, asam amino tersebut memberikan efek anti stres pada tubuh. Jika asam amino ini dikombinasikan dengan kafein, energi dan kewaspadaan kita dapat meningkat.

Di samping itu, matcha mengandung antioksidan epigallocatechin gallate (EGCE) hampir tiga kali lipat lebih banyak daripada teh hijau lain.

Satu studi mengungkap, kandungan antioksidan tersebut dapat menetralkan kerusakan akibat radikal bebas serta membantu proses detoksifikasi alami tubuh.

Dalam porsi satu cangkir (sekitar 240 mililiter), matcha mengandung kafein sekitar 70 miligram yang mampu meningkatkan energi di pagi hari apabila kita sering pusing atau kurang tidur.

Baca juga: Apakah Matcha Juga Mengandung Kafein?

Kopi

Ilustrasi kopi.Andrew Neel/ Pexels Ilustrasi kopi.
Tak dapat dipungkiri, kopi adalah salah satu minuman pembangkit energi yang disukai di seluruh dunia.

"Kopi tinggi kandungan polifenol, antioksidan, dan kafein yang merangsang energi," kata Davar.

Manfaat kopi dijelaskan melalui sebuah studi yang dimuat dalam European Journal of Clinical Nutrition.

Pada studi tersebut, peneliti memantau 676 pria lansia di Eropa selama 10 tahun.

Hasilnya, peserta yang menyesap kopi mengalami penurunan fungsi kognitif lebih sedikit ketimbang mereka yang tidak minum kopi.

Menurut para peneliti, penurunan kognitif ditemukan paling sedikit pada pria yang meminum tiga cangkir kopi per hari.

Baca juga: Matcha vs Kopi, Mana yang Lebih Baik?

Kopi juga berpotensi memperpanjang usia seseorang, berdasarkan laporan yang ditulis di Annals of Internal Medicine.

"Konsumsi kopi yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah, khususnya karena penyakit pencernaan dan peredaran darah," demikian bunyi laporan tersebut.

Bahkan, dokter pengobatan fungsional Wendie Trubow mengatakan, kopi dapat memperlancar sistem pencernaan.

"Itu jelas, kopi meningkatkan aktivitas di usus kita, yang disebut aktivitas peristaltik," papar dia.

Sementara itu, ahli gastroenterologi dan spesialis kesehatan pencernaan Marvin Singh menambahkan, "suhu hangat dari cairan minuman dapat merangsang motilitas (aktivitas di bagian usus)."

Itu artinya, manfaat ini kemungkinan tidak hanya terdapat pada kopi, melainkan juga minuman panas lainnya.

Terkait kandungan kafein, secangkir kopi hitam menyediakan 96 miligram kafein per 240 mililiter.

Baca juga: Matcha dan Mikuru Peuyeum, Kombinasi Kuliner Sunda-Jepang, Mau?

Kopi atau matcha, mana yang lebih baik?

Kopi bukanlah "teman baik" bagi individu yang memiliki perut sensitif.

"Kopi adalah minuman yang sangat asam, yang bisa menjadi masalah jika dikonsumsi berlebihan atau mereka yang memiliki saluran pencernaan sensitif," catat Davar.

Mungkin, kopi yang diseduh dingin (cold brew) yang tidak terlalu asam dan strong lebih cocok bagi mereka yang mendambakan cita rasa kopi namun tidak ingin mengalami gangguan pencernaan.

Perlu diketahui, asupan kafein terlalu banyak juga dapat memicu efek samping seperti kecemasan yang memburuk, dehidrasi, dan kegelisahan.

Jika kita cenderung rentan terhadap kecemasan atau stres, minuman yang bersifat menenangkan seperti matcha sepertinya lebih baik daripada secangkir kopi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com