Tindakan ini akan mendorong orang lain juga menyebutkan namanya kembali.
Sayangnya, trik ini agak sedikit kurang 'halus' karena banyak yang menyadari jika perilaku ini kerap dilakukan orang yang melupakan nama orang lain.
Baca juga: Lupa Vs Pikun, Gangguan Daya Ingat yang Serupa tapi Tak Sama
Salah satu pendekatan tidak langsung lainnya adalah dengan diam-diam meminta orang lain untuk memberi tahu nama kenalan tersebut, tambah Abbajay.
Jika percakapan kemudian berkembang, minta orang tersebut memasukkan informasi kontaknya ke handphone kita.
Misalnya dengan dalih menanyakan ejaan namanya agar tidak salah ketik, meskipun, faktanya, kita tidak ingat dengan nama orang tersebut.
Sikap terus terang dan mengaku jika melupakan nama orang yang bersangkutan bisa jadi opsi lainnya.
Namun jangan lupa untuk minta maaf dengan tulus atas kesalahan tersebut dan berjanji untuk tidak mengulanginya.
Cara ini lebih baik dibandingkan, misalnya, salah menyebutkan nama kolega tersebut berulang kali sehinga merusak suasana.
“Saya pikir orang terlalu lama berpura-pura, dan kemudian mereka bertemu orang itu tiga atau empat kali, dan kemudian mereka terlalu malu untuk menanyakan nama mereka,” kata Abbajay.
“Yang terbaik adalah segera menghentikannya," tandasnya.
Baca juga: Lemot dan Sering Lupa Pasca Covid-19? Mungkin Itu Gejala Brain Fog
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.