Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Kisah Reisha Hadapi Beauty Shaming hingga Mampu Bangkit

Kompas.com - 10/05/2022, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Beauty shaming dapat dirasakan oleh semua orang. Berdasarkan laporan ZAP Beauty Index 2020, sekitar 62,2 persen perempuan di Indonesia pernah menjadi korban body shaming selama hidupnya.

Tingginya persentase menunjukkan bahwa perempuan di Indonesia masih rentan mendapat perundungan karena perbedaan yang dimilikinya.

Bahkan, korban skin shaming juga memiliki persentase yang cukup tinggi.

Padahal, perempuan Indonesia yang tersebar dari Sabang hingga Merauke memiliki perbedaan warna kulit. Justru, perbedaan itulah yang membuat mereka unik.

Salah seorang yang pernah mengalaminya adalah Reisha Humairah. Melalui siniar Semua Bisa Cantik bertajuk "Standar Kecantikan Ditentukan oleh Dirimu Sendiri", ia menceritakan pengalaman beauty shaming yang pernah diterimanya.

Beauty Content Creator ini mendapat berbagai macam komentar soal penampilan fisiknya. Reisha sendiri memiliki kulit hitam dan mudah berjerawat.

Oleh karena itu, ia kerap menemui komentar yang memaksanya untuk memutihkan kulit. Banyak pula yang berkomentar untuk berhenti menggunakan riasan wajah.

"Walaupun mereka kadang ngomongnya bercanda, tapi tetep aja nyakitin. Bahkan, pas aku meng-upgrade diri aku jadi yang mereka mau, masih aja dikomenin," ujarnya.

Beauty Shaming Menimbulkan Rasa Insecure

Reisha mengaku komentar-komentar beauty shaming yang diujarkan orang lain kerap membuatnya merasa insecure.

Baca juga: Apakah Skincare Organik Lebih Aman Dibanding Skincare Biasa?

"Kita nih yang biasa di depan kaca langsung mikir, "Oh, ya, bener ya apa kata mereka kemaren." Jadi bener-bener ngebuat kita jelek."

Dampaknya pun sangat terasa. Ia menjadi pribadi yang kurang percaya diri. Bahkan, saat orang menyuruhnya untuk tidak merias wajah, ia malah menambahkan riasan yang cukup tebal.

Hal itu dilakukannya untuk menutupi jerawat dan bekasnya. Ia juga menjadi lebih selektif dalam memilih pakaian. Ia hanya mau menggunakan baju yang berwarna terang agar kulitnya terlihat putih.

Tak hanya itu, Reisha juga merasakan dampak pada kesehatan mentalnya. Ia mengaku sempat stres karena tekanan itu.

Cara Mengatasi Insecure

Meskipun begitu, Reisha pun bertekad untuk bangkit. "Aku janji sama diri sendiri bahwa aku bisa jadi cantik seperti apa yang mereka bilang. Tapi standar menurut diri aku sendiri," pungkasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com