"Kita nih yang biasa di depan kaca langsung mikir, "Oh, ya, bener ya apa kata mereka kemaren." Jadi bener-bener ngebuat kita jelek."
Dampaknya pun sangat terasa. Ia menjadi pribadi yang kurang percaya diri. Bahkan, saat orang menyuruhnya untuk tidak merias wajah, ia malah menambahkan riasan yang cukup tebal.
Hal itu dilakukannya untuk menutupi jerawat dan bekasnya. Ia juga menjadi lebih selektif dalam memilih pakaian. Ia hanya mau menggunakan baju yang berwarna terang agar kulitnya terlihat putih.
Tak hanya itu, Reisha juga merasakan dampak pada kesehatan mentalnya. Ia mengaku sempat stres karena tekanan itu.
Meskipun begitu, Reisha pun bertekad untuk bangkit. "Aku janji sama diri sendiri bahwa aku bisa jadi cantik seperti apa yang mereka bilang. Tapi standar menurut diri aku sendiri," pungkasnya.
Pada akhirnya, ia berusaha tak memperdulikan komentar orang yang menjelek-jelekan dirinya.
"Jadi, kalo menurut mereka masih kurang, aku gak peduli. Itu hak mereka. Karena aku yakin masih banyak orang yang ngeliat diri aku udah cukup. Karena mereka ngeliat prosesnya."
Baca juga: Memaknai Cantik Versi Asmara Abigail
Reisha pun justru mengubah rasa insecure itu sebagai alat pacu untuk meningkatkan kepercayaan diri. Akhirnya, komentar negatif itu ia jadikan motivasi untuk merawat diri.
Perempuan ini mengaku senang berada di depan kamera. Ia juga senang untuk menggunakan berbagai riasan wajah. Dari situ, wanita ini pun berniat untuk memotivasi dan mengedukasi banyak orang.
"Insecure itu boleh, tapi insecure-nya bikin kita lebih baik lagi. Versi kita bukan versi orang lain."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.