KOMPAS.com - Invasi Rusia yang dimulai sejak Februari 2022 tak membuat perancang busana asal Ukraina, Mary Furtas putus asa.
Ketika invasi Rusia pecah, pendiri label Cultnaked tersebut mengaku terus memantau perkembangan berita setiap hari.
"Saya tidak bisa tidur nyenyak pada hari itu atau hari tertentu sebelumnya," ungkap dia, sebagaimana dilansir Popsugar, Senin (9/5/2022).
Ketika Rusia mulai mengebom kota-kota besar di Ukraina, Furtas bergegas mengungsi dengan putrinya ke Polandia untuk menyelamatkan diri.
Dia pun rela menutup butik yang sudah dibangun sejak lima tahun lalu. Padahal, pada momen itu, Furtas tengah mempersiapkan diri untuk meluncurkan koleksi baru.
Label Cultnaked tersebut sebelumnya memang tengah naik daun. Bahkan, koleksi busana untuk traveling miliknya disukai selebritas papan atas seperti Megan Fox dan Kendall Jenner.
Tentu, sangat disayangkan jika bisnis yang sudah didirikan dengan jerih payah harus berhenti karena terimbas perang.
Baca juga: Curahan Hati Desainer Asal Ukraina yang Terjebak Dalam Perang
Invasi Rusia ke Ukraina membuat bisnisnya terpaksa harus ditutup.
Termasuk butik dan situs resmi lini busananya dan hanya menyisakan satu pesan di beranda.
"Kamu harus fokus pada perang."
Meski invasi menghentikan lini bisnisnya, tapi dia bertekad untuk menuntaskan segala proyek yang tertunda akibat perang.
Salah satunya adalah rencana dia dalam merilis koleksi baru demi membantu sesama.
Di tengah keterbatasan dan kondisi yang terjadi, Furtas bertekad tetap menonjolkan model bisnis fesyen berkelanjutan.
Hampir semua busana rancangannya selama invasi Rusia dibuat sesuai pesanan dengan menggunakan stok bahan yang ada.