Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Kopi akan Menghambat Tumbuh Kembang Anak, Benarkah?

Kompas.com - 11/05/2022, 06:31 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Minum kopi dapat mengusir rasa lelah dan meningkatkan semangat di pagi hari.

Apakah hal serupa juga berlaku bagi anak? Ada anggapan, konsumsi kopi berlebihan pada anak dapat memengaruhi pertumbuhannya sehingga tubuh anak pendek dan kurang gizi (stunting).

Ternyata, menurut ahli endokrinologi anak Roy Kim, MD, anggapan itu tidak terbukti benar.

"Jawabannya sederhana. Kafein tidak memengaruhi pertumbuhan anak," katanya.

Kafein menghambat pertumbuhan anak hanyalah mitos

Tidak ada bukti ilmiah bahwa kopi dan kandungan kafein di dalamnya dapat menyebabkan stunting pada anak.

"Kafein tidak memengaruhi tinggi seorang anak," tegas Kim.

Namun, ada fakta menarik yang dibeberkan Kim terkait kafein. Yaitu:

1. Kafein menekan nafsu makan

"Kafein memiliki efek menurunkan nafsu makan sedikit, dan beberapa studi menunjukkan peminum kafein mungkin berisiko lebih rendah untuk masalah terkait berat badan tertentu seperti diabetes tipe 2," ujar Kim.

"Tetapi itu bukan berarti ada dampak yang serius pada pertumbuhan anak."

2. Kafein dapat memengaruhi berat badan bayi saat lahir

Sejumlah studi membuktikan, ibu hamil yang mengonsumsi kafein akan melahirkan bayi dengan bobot lebih ringan.

"Tetapi saya tidak berpikir hal itu yang menjadi sumber dari mitos yang meluas tentang konsumsi kopi pada masa kanak-kanak," kata Kim.

Baca juga: Nutrisi yang Berperan pada Tinggi Badan Anak

Kafein tidak sepenuhnya aman dikonsumsi anak

American Academy of Pediatrics menyatakan, tidak ada jumlah kafein yang terbukti aman untuk anak.

"Pada anak, ada banyak dampak kesehatan potensial dari kafein," tutur Kim.

Kafein dapat menyebabkan anak mengalami gejala seperti:

  • Irama jantung yang tidak normal
  • Kecemasan
  • Gangguan tidur
  • Sakit kepala
  • Tekanan darah tinggi
  • Kemurungan
  • Gelisah
  • Kejang
  • Sakit perut

Kafein yang terkandung dalam minuman bersoda dan minuman berenergi dapat memberikan masalah kesehatan lain bagi anak.

"Soda dan minuman berenergi seringkali mengandung gula, jadi konsumsi minuman itu secara langsung terkait dengan peningkatan berat badan dan obesitas," ungkap Kim.

Baca juga: Seberapa Besar Faktor Keturunan Memengaruhi Tinggi Badan Anak?

Faktor yang memengaruhi pertumbuhan anak

Kim mencatat, bukan kopi yang berperan terhadap tinggi badan anak.

"Di bidang saya, kami melihat anak dengan semua jenis gangguan pertumbuhan, dan kafein tidak pernah menjadi faktor gangguan tersebut."

Ada enam faktor yang lebih penting dalam menentukan pertumbuhan anak, seperti dijelaskan Kim sebagai berikut:

1. Faktor genetik

Genetika adalah faktor tunggal yang paling kuat untuk memengaruhi pertumbuhan anak.

"Tinggi orangtua kandung sangat menentukan apa yang dianggap sebagai tinggi badan normal untuk anak ketika mereka mencapai usia dewasa," jelas Kim.

"Tinggi kakek-nenek, bibi, dan paman kandung kita juga dapat membantu menjelaskan seberapa tinggi kita atau anak kita nantinya."

2. Asupan kalori yang memadai

Studi menunjukkan, bayi yang lahir dalam rumah tangga yang mengalami kekurangan finansial cenderung bertubuh lebih kecil.

"Ini adalah masalah nyata bagi orang-orang di komunitas kita dan di seluruh dunia, hanya demi mengakses makanan dalam jumlah memadai."

3. Makanan bergizi

Pemenuhan kebutuhan nutrisi merupakan salah satu kunci tumbuh kembang anak yang sehat, termasuk pertumbuhan fisik.

"Karbohidrat, protein, dan lemak sehat adalah nutrisi yang digunakan sebagai bahan bakar dan membangun tubuh kita, dan semuanya penting untuk pertumbuhan anak yang normal," lanjut Kim.

4. Kekurangan vitamin atau zat gizi mikro

Kalsium, vitamin D, vitamin C dan nutrisi lain berperan penting dalam pertumbuhan sel-sel dan jaringan tubuh anak.

Jika anak kekurangan vitamin dan mikronutrien tertentu, hal ini dapat memengaruhi pertumbuhannya.

5. Gangguan pertumbuhan

Terkadang, anak memiliki orangtua bertubuh tinggi dan pola makan yang baik tetapi tidak tumbuh sebagaimana mestinya.

Kekurangan hormon dan masalah lain dapat memicu gangguan pertumbuhan, meski tidak ada anggota keluarga lain yang mengalami hal tersebut.

Terkait akan masalah ini, Kim menyarankan orangtua untuk memeriksakan anak ke dokter.

6. Lingkungan yang mendukung

"Lingkungan tanpa cinta dan kasih sayang dapat berdampak buruk pada pertumbuhan anak," kata Kim.

Selain makanan sehat, lingkungan yang sehat juga diperlukan demi memastikan tumbuh kembang anak secara maksimal, baik fisik maupun emosional.

Baca juga: Masa Pertumbuhan, Anak Harus Aktif Berolahraga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com