Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/05/2022, 07:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

2. Sakit perut

Sakit perut yang dialami anak pasca libur Lebaran umumnya bersifat akut, menurut Muzal.

Jika anak merasakan sakit perut lebih dari dua jam disertai pendarahan, nyeri di dada kanan atas atau bawah, demam tinggi, nyeri punggung dan nyeri sendi, atau terdapat bercak di kulit, maka anak harus dibawa ke dokter.

Tidak jarang, saat sakit perut anak juga mengalami muntah. Muntah ini sebenarnya adalah suatu respons akibat pemicu seperti:

  • Gastroenteritis atau infeksi usus
  • Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
  • Dispepsia atau gangguan saluran pencernaan
  • Infeksi saluran kemih (ISK)
  • Keracunan makanan
  • Intoleransi makanan
  • Alergi makanan

Namun Muzal menekankan, orangtua perlu mewaspadai jika anak mengeluarkan muntah berwarna hijau.

"Muntah hijau berarti sudah ada sumbatan dari organ seperti usus yang biasanya memerlukan pembedahan," terang dia.

3. Sembelit

Pada kebanyakan kasus, konstipasi alias sembelit pada anak terjadi karena faktor psikologis.

Dikatakan Muzal, selama libur Lebaran di tempat yang bukan merupakan rumahnya, anak merasa enggan untuk buang air besar sehingga ia menahan BAB.

Jika BAB ditahan terlalu lama, akan terjadi pengumpulan feses dan akhirnya menyebabkan sembelit.

"Tanda anak menahan BAB termasuk menyilangkan kaki, sembunyi di bawah kolong meja, merasa ketakutan, atau memeluk ibunya," lanjutnya.

Baca juga: Efek Minum Sparkling Water bagi Pencernaan

4. Intoleransi makanan

Momen Lebaran membuat anak memakan banyak makanan, termasuk makanan yang mengandung susu, santan dari opor, hingga makanan pedas dan makanan atau minuman manis.

Apabila anak dengan intoleransi tertentu mengonsumsi makanan yang sudah disebutkan tadi, ia dapat mengalami gejala seperti kembung, muntah, dan diare.

Juga, anak yang memiliki alergi makanan laut, kacang, dan telur bisa terkena gangguan pencernaan jika makanan-makanan itu dikonsumsi olehnya.

5. Keracunan makanan

Keracunan makanan terjadi ketika anak memakan hal-hal berikut:

  • Makanan yang sudah tercemar
  • Makanan kedaluwarsa
  • Sayuran yang tidak diolah dengan baik
  • Makanan mentah
  • Makanan yang mengandung toksin bakteri
  • Produk berbahaya

Gejala anak keracunan makanan di antaranya muntah, diare, kram perut, sakit kepala, lemas, dan sering disertai demam.

Apabila keracunan makanan yang dialami tergolong berat, anak bisa tidak sadarkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com