Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/05/2022, 18:43 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bicara soal hobi menyehatkan, mungkin kita akan berpikir tentang berbagai jenis olahraga, seperti berlari atau mendaki. Namun, sebenarnya masih ada satu hobi lagi yang lebih “santai” namun menyehatkan, yaitu berkebun.

Ya, meski mungkin kita tidak terlalu berbakat dalam berkebun, hobi satu ini rupanya memiliki banyak manfaat kesehatan, baik bagi fisik dan mental.

Nah, apa saja manfaat kesehatan yang akan kita dapatkan dari berkebun? Lalu, apa saja tips yang perlu diperhatikan agar berkebun tidak berakhir membahayakan kesehatan tulang belakang?

Untuk mengetahuinya, simak paparan dan tips dari ahli tulang belakang dan bedah saraf Deborah Benzil, MD., berikut ini.

Manfaat kesehatan berkebun

Menurut dr. Benzil, ada lima manfaat kesehatan dari berkebun yang dapat membantu mencegah osteoporosis. Berikut daftarnya.’

Mencegah osteoporosis

Osteoporosis merupakan kondisi melemahnya tulang, membuatnya kehilangan massa dan kekuatan, yang berujung dengan meningkatnya risiko patah tulang.

Biasanya, osteoporosis menyerang orang-orang berusia di atas 50 tahun, terutama perempuan.

“Ada juga pelunakan alami tulang seiring bertambahnya usia yang dapat membuatnya lebih rentan patah,” kata Dr. Benzil.

Dokter Benzil menambahkan bahwa pelunakan tulang juga menyebabkan patah tulang sulit sembuh, terutama di tulang belakang.

Bahkan, patah tulang itu bisa semakin parah hanya karena batuk atau membungkuk.

Untuk membantu mencegah osteoporosis, diet sehat yang dikombinasikan dengan elemen lain seperti berkebun bisa dicoba.

Mendapat vitamin D

Berkebun membuat kita pergi ke luar rumah. Artinya, tubuh akan terekspos udara segar dan cahaya matahari yang menstimulasi vitamin D.

Mendapat paparan sinar matahari yang aman dan rutin selama beberapa kali dalam seminggu penting untuk memberikan vitamin esensial yang menjaga kekuatan tulang dan membantu tubuh menyerap kalsium.

Seperti latihan angkat beban

Berolahraga memang baik bagi kesehatan, dan berkebun merupakan salah satu bentuk olahraga paling seimbang, terutama bagi mereka yang berisiko terkena osteoporosis.

“Saat berkebun, kita mendapat stimulasi melalui latihan menahan beban seperti berjalan dan menggunakan alat berkebun. Kita menggunakan otot dengan cara yang dapat menstimulasi kekuatan tulang dan otot,” ujar Dr. Benzil.

Kesehatan otak

Dr Benzil mengatakan bahwa ada banyak manfaat kesehatan otak jika berkebun secara rutin,

Selain dapat menjadi pengobatan terapeutik yang bagus untuk penderita demensia, penelitian menunjukkan berkebun adalah salah satu kegiatan yang berpotensi mencegah demensia.

Bermanfaat bagi kesehatan mental

Selain dapat meningkatkan mood karena dapat menghirup udara segar di luar rumah, ada rasa kepuasan saat melihat tanaman tumbuh dan berbunga.

“Berkebun memungkinkan rasa kepuasan dan perhatian karena Anda melihat bunga-bunga, mencium bau taman yang segar dan dapat membawa masuk sayuran segar itu,” kata Dr. Benzil.

“Kita melihat kemajuan dan merasakan pencapaian itu,” tambahnya.

Itu juga dapat memberikan interaksi sosial antara diri sendiri dengan orang lain, entah itu di halaman rumah maupun di komunitas.

Berkebun juga dapat menjadi cara terbaik untuk berinteraksi saat social distancing selama pandemi COVID-19.

Baca juga: 6 Trik yang Bikin Berkebun Jadi Lebih Mudah

Ilustrasi berkebun, menanam sayuran di rumah. SHUTTERSTOCK/ODUA IMAGES Ilustrasi berkebun, menanam sayuran di rumah.
Tips berkebun

Meski berkebun nampak lebih mudah dari olahraga lain seperti berlari atau mendaki, bukan berarti kita tidak perlu berhati-hati.

Untuk itu, pahami tips berikut ini.

  • Mulai perlahan. Jadi, mulailah berkebun dengan interval waktu singkat, dan tingkatkan interval waktu secara bertahap.
  • Tetap seimbang. Jadi, jangan mencoba untuk langsung terlalu banyak menggali atau membawa barang terlalu berat.
  • Gunakan peralatan yang tepat. Pastikan guntung dan cangkul kita tajam, kita juga mungkin memerlukan kneeling bench.

Selain tiga hal di atas, ada dua tips lainnya, yaitu peregangan dan memulihkan diri.

Peregangan

Melakukan peregangan dan pemanasan ringam sebelum memulai berkebun akan melemaskan otot yang akan kita gunakan untuk membungkuk dan menggali.

Peregangan setelahnya juga tak kalah penting.

“Luangkan waktu untuk melakukan peregangan yang baik selama 10 hingga 15 menit, terutama untuk punggung atas dan bawah Anda, ujar Dr. Benzil.

"Area-area ini mendapat banyak tekanan selama berkebun dan tanpa bentuk dan peregangan yang tepat, Anda bisa merusak tulang belakang," lanjutnya.

Lalu jika mengalami masalah punggung, pertimbangkan untuk membuat raised garden (lingkup lahan yang dibuat di atas tanah) sehingga tidak terlalu banyak membungkuk dan memberi tekanan pada tulang belakang dan otot punggung.

Pemulihan

Meski kita telah mempersiapkan diri sebisanya, tetap saja rasa nyeri masih bisa terjadi. Jika terjadi, tentu kita perlu memulihkan diri setelahnya.

Peregangan tetap perlu dilakukan. Namun, menggunakan obat anti inflamasi seperti buprofen atau naproxen bisa dilakukan jika tidak mengakibatkan komplikasi kesehatan.

Es juga dapat membantu melegakan nyeri yang terjadi setelahnya.

“Jika otot masih terasa nyeri beberapa hari setelahnya, kita bisa menggunakan kompres panas, namun bisa memulainya dengan es,” kata Dr. Benzil.

Lalu, jangan lupakan peregangan.

“Peregangan membuat otot lebih rileks dan kembali ke keadaana awalnya,” ujar Dr. Benzil.

Lalu jika melakukan peregangan dengan benar. Tentu tubuh akan lebih siap untuk berkebun keesokan harinya.

Baca juga: 7 Manfaat Berkebun untuk Kesehatan Fisik dan Mental, Sudah Tahu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com