Lantas, apa bedanya mereka dengan anak-anak?
Baca juga: Candu Internet pada Orang Dewasa di Indonesia Selama Pandemi
Orang yang dewasa selalu memikirkan segala konsekuensi dari segala tindakannya.
Mereka selalu mempertimbangkan segala konsekuensi atau akibat dari tindakan mereka.
Orang yang dewasa juga tahu dan selalu siap dengan segala konsekuensi yang ada.
Dalam hal ini, berbanding terbalik dengan tipikal sifat yang kekanak-kanakan. Ibaratnya, mana ada anak kecil yang bisa berpikir jauh ke depan?
Mereka justru bertindak sesuai dengan dorongan tanpa memikirkan dampak atau akibatnya yang akan ditanggung.
Orang yang tidak memiliki kedewasaan dapat digambarkan seperti sifat anak-anak yang jarang mau tahu ketika mengalami kesusahan termasuk kesulitan yang dialami orang lain.
Berbeda dengan mereka yang sudah dewasa cenderung memiliki empati terhadap apa yang dirasakan orang lain.
Menurut Josua, empati adalah atribut kedewasaan. Sedangkan self-centered adalah atribut para bocil (bocah cilik) - istilah kekinian untuk orang yang lebih tua tapi belum dewasa.
Seseorang yang sudah dewasa cenderung tidak manja dan tidak menggantungkan diri pada orang lain.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.