Gottsman menyarankan agar kita tetap menghormati dan tidak mengabaikan mereka, tanpa perlu menjadi sahabatnya.
Ia juga mengingatkan kita untuk selalu berperilaku baik terlepas dari apa pun yang terjadi.
Kita harus membangun batasan yang jelas dengan tetangga, baik secara fisik maupun pribadi. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah banyak pertengkaran tetangga.
“Tidak apa-apa untuk mengatakan ‘tidak’ kadang-kadang,” ujar Tsai.
“Faktanya, mengatakan ‘ya’ untuk semua yang diminta tetangga kemungkinan akan berdampak negatif pada hubungan Anda karena kebencian dan kelelahan,” tambahnya.
Media sosial adalah platform untuk berinteraksi dan berbagi ide, bukannya untuk ribut dengan tetangga ya!
Kita mungkin saja memiliki banyak perbedaan dan masalah dengan tetangga. Tapi, jangan pancing keributan dengan mereka.
“Bersembunyi di balik keyboard adalah cara yang sangat pasif-agresif untuk mengatasi masalah yang mungkin Anda alami dengan tetangga,” imbuh Gottsman.
Seperti etiket yang sudah disebutkan, masalah dengan tetangga sebaiknya dibicarakan bersama-sama secara tatap muka.
Masalah dengan tetangga sebaiknya juga tidak dibawa ke ranah media sosial.
Baca juga: 7 Cara Menyambut Tetangga Baru agar Kita Makin Akrab
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.