Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2022, 11:20 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada tahun 2011, rata-rata orang Amerika mengonsumsi 245 telur per tahun, dan pada tahun 2020, angka itu naik menjadi 286,5. Artinya, orang Amerika sangat menyukai telur, sama seperti orang Indonesia.

Tidak mengherankan memang. Sebab, telur merupakan salah satu bahan makanan yang praktis dan bisa digunakan untuk apa saja, mulai dari isian roti hingga bahan kue.

Namun dengan cangkangnya yang tipis, telur tentu memerlukan perlakuan hati-hati, begitu juga dalam cara menyimpan. Sebab, telur yang tidak disimpan dengan benar dapat mengandung bakteri dan orang yang memakannya akan sakit.

Nah, situs web Layanan Keamanan dan Inspeksi Makanan Departemen Pertanian Amerika Serikat (United States Department of Agriculture Food Safety and Inspection Service/USDA) memberikan informasi tentang kesalahan dalam penyimpanan telur.

Berikut daftarnya.

Tidak membeli telur yang disimpan dengan benar

Saat berbelanja telur, pastikan telur yang kita beli didinginkan dengan benar di toko.

Telur biasanya disimpan di bagian berpendingin di toko bahan makanan. Sebab, bakteri apa pun yang ada dalam telur dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu kamar, tetapi kecil kemungkinannya untuk berkembang biak dalam suhu dingin.

Selanjutnya, usahakan untuk memilih telur Grade A atau AA dengan cangkang yang bersih dan tidak pecah-pecah. Saat membeli produk telur atau penggantinya, carilah wadah yang tertutup rapat.

Baca juga: Telur Mentah, Apakah Aman Dikonsumsi?

Tidak mendinginkan (memasukkan ke lemari es) telur segera setelah tiba di rumah

Ilustrasi menyimpan telur di dalam kulkasShutterstock/jarabee123 Ilustrasi menyimpan telur di dalam kulkas
Di manapun kita membelinya, telur harus segera didinginkan.

Menurut USDA, fluktuasi suhu sangat penting untuk keselamatan, terutama dalam hal telur.

Pasalnya, dikhawatirkan telur mengandung Salmonella, bakteri yang ditemukan dalam telur dan makanan lain yang dapat menyebabkan diare, demam, dan kram perut. Untuk itu, telur harus didinginkan sesegera mungkin.

Selain itu, setelah telur didinginkan, telur harus tetap dalam kondisi semula.

USDA juga mengatakan bahwa telur dingin yang ditinggalkan pada suhu kamar dapat mengeluarkan keringat. Itu akan memfasilitasi pergerakan bakteri ke dalam telur dan meningkatkan pertumbuhan bakteri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com