KOMPAS.com - Pada tahun 2011, rata-rata orang Amerika mengonsumsi 245 telur per tahun, dan pada tahun 2020, angka itu naik menjadi 286,5. Artinya, orang Amerika sangat menyukai telur, sama seperti orang Indonesia.
Tidak mengherankan memang. Sebab, telur merupakan salah satu bahan makanan yang praktis dan bisa digunakan untuk apa saja, mulai dari isian roti hingga bahan kue.
Namun dengan cangkangnya yang tipis, telur tentu memerlukan perlakuan hati-hati, begitu juga dalam cara menyimpan. Sebab, telur yang tidak disimpan dengan benar dapat mengandung bakteri dan orang yang memakannya akan sakit.
Nah, situs web Layanan Keamanan dan Inspeksi Makanan Departemen Pertanian Amerika Serikat (United States Department of Agriculture Food Safety and Inspection Service/USDA) memberikan informasi tentang kesalahan dalam penyimpanan telur.
Berikut daftarnya.
Tidak membeli telur yang disimpan dengan benar
Saat berbelanja telur, pastikan telur yang kita beli didinginkan dengan benar di toko.
Telur biasanya disimpan di bagian berpendingin di toko bahan makanan. Sebab, bakteri apa pun yang ada dalam telur dapat berkembang biak dengan cepat pada suhu kamar, tetapi kecil kemungkinannya untuk berkembang biak dalam suhu dingin.
Selanjutnya, usahakan untuk memilih telur Grade A atau AA dengan cangkang yang bersih dan tidak pecah-pecah. Saat membeli produk telur atau penggantinya, carilah wadah yang tertutup rapat.
Baca juga: Telur Mentah, Apakah Aman Dikonsumsi?
Tidak mendinginkan (memasukkan ke lemari es) telur segera setelah tiba di rumah
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.