"Mereka mengeluarkan suara dengkuran atau mendengus untuk membuka jalan napas, setelah saluran napas mereka menutup."
2. Langit-langit mulut atau uvula memanjang
Jika langit-langit mulut atau uvula (jaringan berbentuk segitiga di langit-langit mulut) memanjang, bukaan dari hidung ke tenggorokan bisa menjadi lebih sempit. Akibatnya, jalan napas akan terhambat.
Di saat kita bernapas, langit-langit mulut dan uvula yang memanjang itu akan saling berbenturan dan menghasilkan suara dengkuran.
3. Penyumbatan saluran udara hidung
Jika sebagian saluran hidung tersumbat, maka udara akan berusaha lebih keras untuk melalui saluran tersebut.
Hal ini memengaruhi jaringan lunak di saluran hidung, yang mengakibatkan dengkuran.
Cedera pada hidung, seperti deviasi septum (dinding yang memisahkan satu lubang hidung dari yang lain) atau polip (pertumbuhan inflamasi) juga dapat menyebabkan kita mendengkur saat tidur.
4. Posisi tidur
Tidur telentang lebih terkait dengan mendengkur daripada posisi lain, seperti tidur miring atau tengkurap.
Tidur dalam posisi itu dapat menyebabkan lidah mengendur ke arah belakang tenggorokan, sehingga sebagian jalan napas terhambat.
Studi yang melibatkan 2.077 pasien dengan gangguan tidur menemukan, 54 persen kasus mendengkur disebabkan oleh posisi tidur.
5. Konsumsi alkohol
Terlalu banyak minum minuman beralkohol sebelum tidur dapat menyebabkan otot-otot yang menjaga saluran napas bagian atas tetap terbuka dan membuat kita mendengkur.
"Alkohol di malam hari adalah depresan sistem saraf pusat," kata Foldvary-Schaefer.