Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Pencegahan dan Pengobatan Tumit Pecah-pecah

Kompas.com, 13 Mei 2022, 06:42 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kaki pecah-pecah, terutama di bagian tumit merupakan masalah yang bisa dialami siapa pun.

Selain merusak penampilan pada bagian kaki, tumit yang pecah-pecah juga menimbulkan rasa yang tidak nyaman.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Pertanyaan tersebut coba dijelaskan oleh dokter kulit Wyatt Andrasik, MD.

Penyebab tumit kaki kering dan pecah-pecah

"Kulit kering adalah masalah umum dan dapat disebabkan oleh berbagai hal," kata Andrasik.

"Biasanya ini merupakan kombinasi dari beberapa faktor yang berbeda."

Faktor-faktor yang dimaksud Andrasik meliputi:

  • Usia: seiring bertambahnya usia, kondisi kulit berubah. Akumulasi kerusakan akibat sinar matahari, penurunan produksi minyak, dan pengurangan ketebalan kulit menyebabkan kulit kering, termasuk di bagian kaki.
  • Trauma: kulit dapat mengering sebagai akibat dari gesekan dan paparan terus-menerus terhadap lingkungan seperti iklim yang kering.
  • Jarang merawat tumit kaki: "Orang jarang melembapkan tumit, meskipun mereka melembapkan area lain di tubuh mereka," catat Andrasik.

Lebih lanjut, Andrasik menuturkan kulit kering bisa menandakan penyakit yang lebih serius.

"Kulit kering dan terkelupas bisa menjadi tanda dermatitis atopik, atau eksim, infeksi jamur atau kekurangan nutrisi," sebut Andrasik.

Pada sejumlah kasus, tumit kaki kering dan pecah-pecah merupakan penanda diabetes.

Baca juga: Mengetahui Penyebab Tumit Kaki Pecah-pecah dan Cara Mengatasinya

Solusi menyembuhkan tumit kaki yang pecah-pecah

Andrasik berbagi tips untuk mengatasi tumit pecah-pecah. Yakni:

1. Mencuci kaki dengan air hangat

Cucilah kaki menggunakan air hangat, tidak terlalu panas. Jangan menggosok area tumit yang pecah-pecah dan gunakan sabun berbahan lembut dan bebas pewangi.

Hindari merendam kaki dengan air dalam waktu lama, Andrasik mengingatkan.

"Kita berisiko melemahkan penghalang kulit (skin barrier), yang menyebabkan kulit kehilangan kelembapan secara berlebihan," ucapnya.

2. Melembapkan kaki

Setelah mandi, keringkan kaki dan oleskan losion atau krim pelembap.

"Cari produk pelembap dengan ceramide, molekul yang membantu menahan air di kulit dan mengembalikan penghalang alami kulit," saran Andrasik.

3. Menjaga kelembapan kaki

Setelah mengoleskan losion, biarkan beberapa menit agar produk meresap.

Kita bisa menggunakan salep khusus untuk mengunci kelembapan di bagian yang sudah dioleskan losion tadi.

4. Memakai kaus kaki saat tidur

Saat tidur, pakailah kaus kaki berbahan katun 100 persen untuk memertahankan kelembapan di kaki.

Baca juga: Awas Infeksi, Ini Kiat Mengatasi Kulit Tumit yang Pecah-pecah

Mencegah tumit pecah-pecah

Tumit pecah-pecah bisa dicegah dengan cara:

1. Melembapkan kaki dua kali sehari

Andrasik merekomendasikan untuk mencoba produk pelembap pengelupasan kulit yang membantu mengangkat kulit mati dan menjaga tumit tetap terasa lembut dan kenyal.

2. Tetap memakai kaus kaki saat tidur

Kebiasaan ini tidak hanya diterapkan saat mengobati tumit kaki yang pecah-pecah, namun juga demi mencegah masalah tersebut.

"Kaus kaki memberikan lapisan tambahan antara kulit dan lingkungan dan dapat membatasi kerusakan pada lapisan luar kulit," jelas Andrasik.

3. Berhati-hati saat menerapkan produk perawatan kaki

Pertimbangkan ulang ketika kita berniat untuk menggunakan alat pencukur atau kikir kaki.

Menurut Andrasik, alat-alat semacam itu tidak bermasalah jika digunakan sesuai petunjuk.

"Alat tersebut dapat digunakan pada kulit kaki yang lembap atau kering," katanya.

"Hanya saja, jangan menerapkan pada area kulit yang meradang, gatal, atau sensitif, karena dapat memperburuk keadaan."

4. Memakai masker khusus kaki (foot peeling mask)

"Produk pengelupasan ini dapat mengelupas lapisan luar kulit secara lembut, menciptakan tampilan kulit kaki yang lebih baik dan lebih lembut," terang Andrasik.

"Produk itu dapat digunakan dengan aman tetapi harus dihindari jika kita memiliki masalah kulit atau rentan terhadap kondisi kulit lainnya."

Masalah kulit tersebut adalah:

  • Kaki atlet atau kutu air
  • Dermatitis atopik atau eksim
  • Dermatitis kontak
  • Psoriasis (peradangan yang menyebabkan kulit bersisik dan gatal)
  • Ruam atau luka

Kapan sebaiknya pergi ke dokter kulit?

Jika tumit yang pecah-pecah tidak dapat diatasi, buatlah jadwal konsultasi dengan dokter kulit untuk mengatasi masalah.

"Dokter kulit dapat melihat proses patologis bawaan yang mungkin berkontribusi pada kulit kering kita," tutur Andrasik.

"Mereka juga dapat menawarkan saran tentang rutinitas perawatan kulit yang lembut dan produk yang aman untuk menjaga kesehatan kulit."

Baca juga: Saran Dokter untuk Atasi Tumit Kering dan Pecah-pecah

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau